Keren, bukan?
Hal tersebut secara signifikan menyiratkan adanya korelasi baik benda mati (nanochip) maupun bayi atau dengan kata lain: proses kematian dan jalan kehidupan.
Jadi baik sumber hidup dan kematian berasal dari Sang Pencipta. Artinya pertanyaan rumit teman-teman di atas akan lebih baik dijawab oleh hubungan pribadi anda dengan Sang Pencipta, yaitu dengan tunduk dan takut akan kebesaran-Nya, kita akan peroleh ilmu hikmat dan kebijaksanaanNya.
Okay, Pak Prof., gimana dengan misi untuk menjadikan Indonesia terdepan, sudah ngak sabaran menunggu opininya?
Hmm….cool man…. Itu yang saya idam-idamkan dalam berkerja melayani Allah dan sesama manusia sehari-hari di Negara tercinta “tempat katong potong pusa” (our born nation of life) dalam bahasa orang basudara kepulauan Maluku.
Anehnya hingga umur 54 tahun ini ketika guru besar fisika saya telah diakui Negara RI ini, baru saya sadari berkat tersebut (such amazing blessing).
Untuk apa sih saya kerja keras tanpa kondisi melayani (unconditional services) dan mendidik para murid saya (focused on highly educated system) di universitas Pattimura?
Mengapa saya harus kerja hingga terkadang harus tidur, mandi, gosok gigi, berkebun di kampus (our research motto: “our lab. Is our home”)?
Semangat mendidik para murid-murid sederhana yang dari pulau-pulau kecil yang terdapat banyak desa-seca kecil yang pendidikannya sangat tertinggal dan terbelakang (daerah 3T) dengan kondisi guru-guru yang juga serba terbatas berlatar belakang pendidikan dan ekonomi menengah ke bawah, agar mereka memiliki spirit kerja keras yang lebih pandai untuk mengejar masa depan mereka yang jauh kebih baik dari para guru mereka.
Sebagai penutup, Lab Riset Mobile kami telah terbukti menginspirasi rakyat kecil di daerah 3T yang dapat digunakan untuk mendidik para murid dari pulau ke pulau.