Namun bukan berarti upaya ini berhenti, akan tetapi justru terus menerus memacu seluruh komponen di daerah dengan dukungan pemerintah untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan bersama.
Sebagai bagian yang terpenting dari seluruh upaya yang sudah, sedang dan akan dilakukan ke depan perlu disadari bahwa Sang Pencipta (Creator/ELoHYM in Hebrews/O GOD in English) atau ROH Allah yang Maha Hadir (Omnipresence GOD) dalam bahasa Indonesia adalah pahlawan tanpa kondisi (Unconditional GOD).
Ia tidak seperti guru yang sering disalah persepsi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, padahal jasa para guru sangat banyak tidak terukur (immeasurable) dari setiap murid yang dididiknya selama hidupnya (a long learning education system) mulai dari masa sebelum sekolah (playground/ nursery/ kindergarten), sekolah SD, SMP, dan SMA, hingga perguruan tinggi (university).
Gelar seorang pencipta dalam sains dan teknologi sering disebut penemu (inventor) atau innovator yang membangun industri umat manusia sangat terbatas jika dibandingkan Pribadi yang Maha Hadir/Sang Pencipta (GOD). Lagi pula seorang inventor biasanya bekerja keras untuk meniti karirnya karena hobby ataupun kesenangan diri sendiri (self-controlled scientist) .
Seorang Pahlawan (national hero) biasanya dalam bahasa popular adalah seorang yang sangat berjasa berjuang hingga akhir hayatnya (meninggal) untuk kepentingan suatu bangsa. Jadi gelar pahlawan pada seseorang pribadi adalah berujung setelah pada kematiannya sesuai jasa yang tidak terhitung pada kepentingan banyak orang/ suatu negara.
Berbeda dengan Sang Pencipta sebagai seorang Pahlawan (victorious warrior), Allah yang Maha Hadir, Ia memiliki Kebangkitan (Salvation/ Resurrection), Hidup Kekal (Eternal Life), dan tidak terbatas sepanjang jaman atau melampau jaman (limitless era Being). Generasi kepahlawanan manusia biasa berubah di setiap abad (100 tahun) ke abad lainnya atau paling sedikit dari satu generasi (25 tahun) ke generasi lainnya, dengan ciri khas teologi, filsafat, budaya, seni maupun sains/ teknologi “perang”/ perjuangan-nya.
Sang Pencipta sebagai seorang Pahlawan (victorious warrior) atau bukan sekedar pahlawan (national hero) pada penyajian ini akan difokuskan pada fungsinya sebagai victorious warrior yang merupakan contoh teladan pada para guru kebenaran (the truth educators), karena banyak orang sangat pandai dan bertalenta tinggi (smart scholars) dalam mengajar (teaching) dengan berbagai tipe (styles) sebagai seorang motivator maupun inspirator, namun sedikit yang dapat berfungsi sebagai pendidik (educator) yang penuh hikmat dan pengetahuan (highly educator with wisdom, knowledge, and understanding).
Untuk membahas hal signifikan di atas, diperlukan perjalanan proses yang panjang (a tough long process of education). Singkat penjelasan, kami berusaha sharing pemahaman implementasi Sang Pencipta sebagai seorang Pahlawan untuk para guru kebenaran dalam suatu ulasan kearifan lokal (a pure local wisdom) dan pengalaman kami dalam mengembangkan ilmu dan mendidik para guru dan murid dari pulau ke pulau di provinsi 1344 pulau Maluku dengan lab mobile kami yang berada hanya dalam 1 tas peralatan riset pintar (a smart mobile laboratory in a bag) (lihat link youtube).
Motivasi kami mengembangkan ilmu untuk mendidik para guru dan murid di daerah 3T seribuan lebih pulau adalah untuk menjadi terdepan dari Indonesia Timur, sebagai contoh sederhana dari para ilmuan sederhana.
Suatu negara menjadi terdepan (frontier country) untuk memakmurkan penduduknya membutuhkan sumberdaya berspirit manusia yang sempurna (as perfect as GOD), meskipun secara manusiawi tidak ada satupun mahluk ciptaan yang sama persis sempurna seperti Allah (ThEOS in Greek/ RuWaCh in Hebrews) itu sendiri.
Namun spirit reformasi dalam berpikir, melayani sesama, dan mengembangkan ilmu untuk kemuliaan Sang Pencipta (ELoHYM/ The Almighty GOD) sangat menentukan integritas sumber daya pekerja (Highly integrity character of man) atau orang yang selalu berkontribusi terhadap lingkungan hidupnya.