Mohon tunggu...
eli kristanti
eli kristanti Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

suka fotografi dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Stt... Nanti, Ada Singapura di Pulau Lombok!

1 Maret 2018   06:36 Diperbarui: 1 Maret 2018   18:46 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sedikit dari kita, orang Indonesia yang sadar bahwa negara ini diberi banyak kelebihan dibanding negara lain diantaranya adalah Sumber Daya Alam (SDA) dan letak Indonesia yang strategis di tengah-tengah bangsa di dunia.

Indonesia memiliki wilayah yang panjang mencapai 5200 km dan lebar mencapai 1870 km . Total garis pantai Indonesia mencapai 54.516 km yang terbentang sepanjang Samudera India, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Samudera Pasific, Laut Arafuru, Laut Timor, dan wilayah kecil lainnya. Indonesia setara dengan luas wilayah Eropa Barat.

Dalam aspek perdagangan global sekarang, perdagangan South to South termasuk transaksi antara India, China Indonesia menunjukkan peningkatan yang cepat. Sejak 2008 pertumbuhan ekspor negara berkembang yang didorong permintaan negara berkembang lainnya meningkat dengan signifikan. Kontribusinya mencapai 54%. Hal ini jauh berbeda dengan kondisi tahun 1998 yang hanya 12%.

Pertumbuhan kuat dari China baik ekspor maupun impor memberi dampak yang penting bagi perdagangan regional dan global. Impor China meningkat tajam selama dan setelah krisis ekonomi global tahun 2008. Di samping itu konsumsi China yang besar dapat menyerap ekspor yang besar dari negara-negara sekitar termasuk Indonsia.

Di Asia Tenggara, Indonesia seharusnya  jadi kekuatan utama karena negara kita ini punya kawasan dan kekayaan dan sumber daya alam yang amat kaya. Disisi lain, konsekwensi dari implementasi komunitas ekonomi ASEAN dan terdapatnya Asean-China Free Trade Area (ACFTA) mengharuskan Indonesia meningkatkan daya saingnya untuk mendapat manfaat nyata dari integrasi ekonomi tersebut.

Pada kepulauan kita  terdapat beberapa alur laut yang punya nilai strategis ekonomi dan militer global yaitu Selat Malaka (yang merupakan Sea Lane of Communication -SLoC), Selat Sunda (ALKI1), Selat Lombok dan Selat Makassar (AKLI 2), dan Selat Ombai Wetar (AKLI 3). AKLI kepanjangan dari Alur Laut Kepulauan Indonesia. 

Indonesia perlu mengedepankan upaya memaksimalkan pemanfaatan SLoC maupun AKLI. Kita punya potensi menjadi gerbang konektivitas nasional dan internasional. Ini sesuai dengan keinginan pemerintah saat ini yang ingin mewujudkan Poros Maritim Dunia (World Maritim Axis)

Selat Malaka yang awalnya menjadi tumpuan jalur pelayaran kontainer global, di masa depan akan bergeser karena Selat Malaka dirasa sempit dan kurang dalam untuk dilalui kapal pengangkut bertonase besar demi melayani kebutuhan ekspor dan impor beberapa kawasan dan fungsi konetivitas.

Kapal kargo generasi pertama panjangnya 105- 200 meter dengan kapasitas angkut 800 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit-- ukuran kapasitas kargo). Kini rerata kapal angkut jauh lebih besar dan mencapai panjang 335 meter yang mampu mengangkut 10 kali lebih besar. Bahkan ada kapal cargo bernama New Panamax dengan panjang hampir 400 meter dan mampu mengangkut 14.500 TEUs. Kapal-kapal bertonase besar ini memerlukan kedalaman sebesar 16 meter untuk dapat bersandar. Saat ini sedang diproduksi kapal kargo yang memerlukan kedalaman 30 meter. Kapal jenis ini akan mengalami kesulitan jika lewat selat Malaka dan selat Sunda.

Disinilah letak challenge selat Lombok. Lombok yang wilayahnya merupakan daerah AKLI 2 dan berkedalaman lebih dari 30 meter, berpotensi menjadi gerbang konektivitas itu. Tempat yang tepat untuk bersandar kapal-kapal itu adalah Kabupaten Lombok utara (KLU).

sumber: bandarkayanganinternasional
sumber: bandarkayanganinternasional
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M. Zainul Majdi melihat kesempatan itu dan bersama pemerintah pusat telah  merampungkan Peraturan Pemerintah no 13 no 2017 tentang perubahan atas PP no 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang memuat wilayah Kayangan di kabupaten Lombok Utara sebagai kawasan andalan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun