Mohon tunggu...
Eli Halimah
Eli Halimah Mohon Tunggu... Guru - open minded

guru

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Melahirkan Sebuah Buku Solo

16 Februari 2024   22:51 Diperbarui: 16 Februari 2024   22:52 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat 1 Januari 2021 aku merampungkan seluruh naskah dan ternyata jumlah katanya melebihi dari yang ditargetkan Pak Cah.

Alhamdulillah! Rasanya luar biasa. Aku tidak percaya jika akhirnya aku bisa membuat sebuah naskah buku. Di hari itu juga aku mencetak naskahku dan mulai mengeditnya.

Dari Pak Cah pula aku mengenal seorang penyunting (editor) profesional. Namanya Pak Yusuf Maulana. Dia berdomisili di Yogyakarta juga. Sudah banyak naskah peserta EPK yang ditangani olehnya.

Aku pun ingin seperti emak-emak itu. Akan tetapi aku baru tahu bahwa untuk proses sunting sebuah naskah pada penyunting profesional  memerlukan biaya yang mahal menurutku. Mendekati lima juta.

Qodarullah, aku mendapat arisan keluarga bulan itu yang jumlahnya juga lima juta. Aku pun meminta izin pada suami untuk menggunakan dana itu untuk biaya sunting naskah. Suami sih setuju saja. Alhamdulillah. Mulailah naskahku disunting oleh Pak Yusuf.

Setelah beberapa kali berkomunikasi, aku mendapati informasi yang luar biasa tentang Pak Yusuf. Ternyata dia berasal dari kampung sebelah dari kampungku di Cirebon. Mendapati hal itu aku merasa lebih dekat dan akrab dengannya. Eit, jangan dimaknai terlalu dalam. Karena pada akhirnya aku bisa berbincang dengan bahasa kampung kami. Sungguh menyenangkan.

Kami sering berdiskusi tentang naskahku. Mulai dari penokohan, alur cerita, dan menambal beberapa plot hole yang ada dalam naskahku. Beberapa logika berpikir juga diperbaiki. Aku menemukan ilmu baru dari Pak Yusuf. Bahwa ternyata tugas editor atau penyunting itu luar biasa berat dan banyak.

Selama ini yang kupahami editor atau penyunting itu hanya berkewajiban atas penulisan kata saja. Ternyata lebih dari itu. Dari A sampai Z naskah, semua harus mendapat perhatian dan dicermati. Yang terutama sekali adalah menyunting konten atau isi.

Menyunting naskah berbeda dengan proof reading. Kebanyakan yang selama ini kutemui di kelas-kelas menulis online bukanlah menyunting. Karena yang dilakukan hanya mengecek kata baku dan tidak baku, penggunaan tanda baca, penulisan huruf besar atau kecil, dan pembetulisan kata dari kesalahan pengetikan (typo).

Jika aktivitasnya hanya itu, maka itu hanya masuk pada level proof reading. Sedangkan editor yang profesional akan menyunting semua bagian naskah. Mulai dari judul, konten, hingga nama penulis.

Pada bagian terakhir ini, aku memiliki cerita yang cukup menarik. Mari kuceritakan pada kalian semua!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun