Mohon tunggu...
Eli Halimah
Eli Halimah Mohon Tunggu... Guru - open minded

guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inspirasi Pagi

12 Februari 2024   14:14 Diperbarui: 12 Februari 2024   14:19 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena sejak awal konsep keluarga ini adalah bag packer, maka logistik jelas harus dipersiapkan dengan matang. Para wanitalah yang harus menyiapkan konsumsi untuk keluarga selama perjalanan 14 hari itu. Maka, perbekalan lauk-pauk kering yang awet pun mereka persiapkan. Dari abon, kecap, mie instan, hingga menu wajib yaitu sambal.

Pagi hari mereka akan masak untuk sarapan. Makan siang tentu kondisional karena mereka pasti sedang berada di luar, dan makan malam terkadang masak terkadang makan di luar.

Selama dua hari di Madinah, mereka mendiami aparteman yang juga didapatkan secara online. Cukup ekonomis. Mereka berhasil mendapatkan apartemen dua lantai yang cukup besar, dengan 4 kamar untuk 7 orang. Untuk akomodasi ini, Pak Boedi dan keluarga cukup mengeluarkan uang sebesar Rp. 2.5 juta untuk dua hari. Jika dihitung, per kepala hanya kisaran di bawah serstus lima puluh ribu. Luar biasa ekonomis.

Sedangkan di Makkah, mereka menginap di hotel dengan biaya perkamar Rp. 700.000 per malam. Tentu ini sudah terhitung dengan sarapan. Lagi-lagi amat ekonomis.

Saat di Madinah, mereka menyewa mobil untuk keperluan selama dua hari tersebut. Sedangkan di Makkah, mereka menggunakan shuttle bus yang disediakan pihak hotel untuk keperluan tamu menuju masjidil harom. Sedangkan untuk ke tempat-tempat lainnya mereka menggunakan taksi.

Saat di Madinah, mereka mengunjungi Universitas Islam Madinah. Menurutnya, sejak saat ini, kampus ini menerima kunjungan bagi masyarakat luar dengan terlebih dahulu mengisi form pengajuan di aplikasi yang telah mereka sediakan. Lagi-lagi penguasaan dan up date terhadap teknologi sangat dibutuhkan dan terlihat jelas manfaatnya.

Saat kunjungan dilakukan, di kampus tersebut sedang berlangsung internatiaonal festival. Seluruh mahasiswa dari berbagai negara membuat stand masing-masing. Sebuah pengalaman yang sangat menakjubkan.

Mereka juga mengunjungi tempat-tempat dilaksanakannya haji, yaitu Mina dan Arafah. Mereka juga mengunjungi Jabal Rahmah dan Jeddah.

Di Makkah mereka mengunjungi sebuah  universitas internasioanal. Kampus ini menerima mahasiswa nonmuslim juga dan memberlakukan aturan yang berbeda. Mahasiswa nonmuslim (China mendominasi, menurutnya) diperbolehkan tidak menggunakan hijab. Kampus ini sangat modern dengan fasilitas dan teknologi yang sangat canggih.

Selain Arab Saudi, mereka juga mengunjungi beberapa negara seperti Turki, Yordania, dan tentu saja Philipina dan Dubai sebagai negara transit. Namun, sayang sekali perjalanan mereka selain di Arab Saudi tidak diceritakan. Bisa jadi karena waktu yang terbatas.

Sesi tanya jawab dilakukan bersamaan dengan Pak Boedi mendeskripsikan perjalanan petualangan keluarga ini. Sehingga suasana zoom menjadi sangat komunikatif. Peserta termasuk saya, mendapatkan wawasan baru yang sangat bermanfaat dan menantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun