2. Identifikasi Risiko
Tahap ini melibatkan identifikasi potensi ancaman dan kerentanan yang dapat mempengaruhi keamanan informasi organisasi. Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik, seperti analisis SWOT, analisis gap, dan analisis berbasis skenario.
3. Analisis Risiko
Tahap ini melibatkan penilaian risiko yang telah diidentifikasi untuk menentukan tingkat risiko dan dampaknya terhadap organisasi. Analisis risiko dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik, seperti analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
4. Evaluasi Risiko
Tahap ini melibatkan penilaian risiko yang telah dianalisis untuk menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau harus dikurangi. Evaluasi risiko dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai kriteria, seperti kepatuhan hukum, kebijakan organisasi, dan biaya.
5. Perlakuan Risiko
Tahap ini melibatkan pengembangan dan implementasi rencana tindakan untuk mengurangi risiko yang telah diidentifikasi dan dievaluasi. Perlakuan risiko dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi, seperti transfer risiko, mitigasi risiko, dan penerimaan risiko.
6. Monitoring dan Tinjauan
Tahap ini melibatkan pemantauan dan tinjauan terhadap manajemen risiko yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa risiko keamanan informasi tetap terkendali dan sesuai dengan tujuan organisasi.
References:
- AL-Dosari, Khalifa., Fetais, Noora. (2023). Risk-Management Framework and Information-Security Systems for Small and Medium Enterprises (SMEs): A Meta-Analysis Approach. Electronics; Basel Vol. 12, Iss. 17
- Littlejohn, Earle. (2012). Information Risk Management . 1st ed. Delhi : Research World
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H