Mengapa Traveler Perlu Mengenal Teknologi AI?
Perjalanan di tahun 2025 semakin canggih, tapi tidak semua traveler siap memanfaatkan teknologi terbaru seperti AI (Artificial Intelligence). Ada yang masih ragu-ragu karena merasa gaptek, sementara yang lain mungkin sudah familiar dengan aplikasi teknologi tapi belum paham bagaimana AI bisa membuat perjalanan lebih mudah.
AI tidak hanya sekadar teknologi rumit, tapi alat yang bisa membuat rencana perjalanan lebih cepat, hemat, dan nyaman. Mari kita kenali beberapa aplikasi berbasis AI yang sangat membantu traveler.
Mengapa sih AI Bisa Membantu Traveler?
Jadi, AI dirancang untuk mempermudah hidup kita dengan menganalisis data, membuat prediksi, dan melakukan tugas otomatis. Dalam perjalanan, AI bekerja layaknya asisten pribadi yang selalu ada untuk membantu. Misalnya, saat Anda mencari rute tercepat ke destinasi wisata, AI pada aplikasi seperti Google Maps bukan hanya menunjukkan jalan, tapi juga memperhitungkan kondisi lalu lintas secara real-time.
Selain itu, AI sangat efisien. Anda tidak perlu repot menyusun itinerary atau daftar barang bawaan secara manual. Aplikasi seperti TripIt atau PackPoint bisa melakukannya untuk Anda. Cukup masukkan tujuan dan tanggal perjalanan, lalu aplikasi akan memberikan jadwal atau daftar barang bawaan yang relevan. Praktis, kan?
Yang lebih menarik lagi, AI bisa membantu Anda di situasi sulit. Saat berlibur di negara asing, misalnya, dan Anda bingung dengan bahasa lokal, AI pada aplikasi seperti iTranslate atau Google Lens bisa menjadi penyelamat. Anda cukup arahkan kamera ke teks asing, dan terjemahan akan muncul seketika.
Sulitkah Menggunakan AI?
Tidak, kebanyakan aplikasi AI dirancang dengan tampilan yang mudah dimengerti, bahkan untuk orang yang tidak terlalu akrab dengan teknologi. Untuk menggunakan Google Maps, misalnya, Anda hanya perlu mengetik lokasi tujuan, dan rute terbaik langsung muncul. Atau untuk membuat daftar barang bawaan, Anda cukup memasukkan destinasi di PackPoint, lalu aplikasi akan otomatis memberi rekomendasi barang apa saja yang perlu dibawa.
Jika Anda merasa ragu, cobalah aplikasi yang sudah populer dulu. Mereka biasanya memiliki fitur tutorial atau panduan yang memudahkan pengguna baru. Dan ingat, semakin sering Anda menggunakan aplikasi berbasis AI, semakin pintar rekomendasi yang mereka berikan karena AI belajar dari kebiasaan Anda. Jadi, jangan takut mencoba---semua dirancang untuk membantu, bukan mempersulit.
Berikut Applikasi AI yang bisa memuat Traveling jadi lebih mudah.
Google Maps
Aplikasi sejuta umat ini nggak cuma soal petunjuk jalan, lho. Dengan AI, Google Maps bisa kasih rute tercepat, lengkap dengan info macet dan estimasi waktu tiba. Bahkan, kalau kamu lagi jalan kaki atau naik kendaraan umum, Google Maps bisa bantu pilih rute terbaik. Oh ya, fitur "Explore" juga cocok banget buat cari tempat makan atau spot wisata terdekat.
Skyscanner dan Hopper
Cari tiket pesawat murah? Dua aplikasi ini jagonya. Skyscanner bantu kamu bandingin harga tiket dari berbagai maskapai. Hopper lebih keren lagi, AI-nya bisa memprediksi kapan harga tiket naik atau turun. Jadi, kamu bisa pesan di waktu yang pas dan hemat uang.
PackPoint
Kalau sering bingung soal barang bawaan, PackPoint solusinya. Masukkan tujuan, tanggal, dan kegiatan yang direncanakan, lalu aplikasi ini kasih daftar barang bawaan yang sesuai. Mau ke tempat dingin? Nanti bakal disarankan bawa jaket tebal. Praktis banget buat kamu yang sering lupa barang penting.
TripIt
Ini kayak asisten pribadi buat itinerary. Semua tiket pesawat, booking hotel, atau reservasi lainnya tinggal dikirim ke TripIt, dan aplikasi ini akan nyusun jadwal perjalanan yang rapi. Jadi, kamu nggak perlu repot buka email satu per satu.
iTranslate dan Google Lens
Nggak perlu pusing soal bahasa asing. Kalau mau ngobrol langsung, pakai iTranslate. Mau baca papan petunjuk atau menu makanan? Gunakan Google Lens. Tinggal arahkan kamera, teks asing langsung diterjemahkan. Cocok buat traveler yang suka eksplor tempat baru tanpa khawatir bahasa.
Klook dan GetYourGuide
Dua aplikasi ini bantu kamu cari aktivitas seru di destinasi wisata. Mulai dari tiket masuk atraksi, tur lokal, sampai promo menarik bisa kamu dapatkan. AI-nya juga pintar kasih rekomendasi aktivitas sesuai minat kamu.
Airbnb
Nggak cuma soal akomodasi, Airbnb sekarang punya fitur "Experiences" buat cari aktivitas lokal yang unik. AI di aplikasi ini bakal kasih saran tempat menginap dan aktivitas yang pas sesuai preferensi kamu.
My Travel Tracker
Aplikasi ini penting banget buat keamanan. My Travel Tracker kasih notifikasi kalau ada situasi darurat di destinasi tujuan, seperti cuaca buruk atau kerusuhan. Kamu juga bisa simpan kontak darurat di sini, jadi lebih tenang saat traveling.
Tetapi, biar seberapapun canggih, AI pasti ada kekurangannya,berikut kelemahan AI bila digunakan saat traveling.
Butuh Internet
Banyak aplikasi AI, seperti Google Maps atau TripIt, butuh koneksi internet untuk berfungsi maksimal. Kalau kamu traveling ke daerah yang sinyalnya buruk atau ke luar negeri tanpa paket data, bisa jadi aplikasi ini nggak bisa dipakai. Jadi, selalu siapkan alternatif offline, seperti unduh peta atau itinerary sebelumnya.Kurang Akurat di Beberapa Lokasi
Di kota besar, AI biasanya sangat pintar. Tapi kalau kamu pergi ke daerah terpencil atau tempat yang jarang dikunjungi, data yang tersedia bisa kurang akurat. Misalnya, Google Maps kadang nggak update soal jalan yang ditutup atau kondisi rute di pedalaman.Privasi dan Data Pribadi
Untuk memberi rekomendasi yang tepat, aplikasi AI sering meminta akses ke data pribadi, seperti lokasi, riwayat pencarian, atau email. Kalau tidak hati-hati, ini bisa jadi risiko keamanan. Selalu baca izin akses aplikasi sebelum menggunakannya.Ketergantungan pada Teknologi
Terlalu mengandalkan aplikasi bisa bikin kita lupa untuk bertanya pada penduduk lokal atau eksplorasi spontan. Kadang-kadang, pengalaman terbaik justru muncul dari hal-hal yang tidak direncanakan oleh teknologi.Batasan Bahasa di AI Penerjemah
Aplikasi seperti iTranslate atau Google Lens memang canggih, tapi kadang terjemahannya nggak sempurna, terutama untuk bahasa lokal atau istilah slang. Ini bisa bikin bingung saat menghadapi situasi tertentu.Prediksi Harga Tidak Selalu Tepat
Aplikasi seperti Hopper bagus untuk memantau harga tiket, tapi prediksi AI-nya nggak selalu akurat 100%. Ada faktor lain, seperti promosi mendadak atau kebijakan maskapai, yang nggak terdeteksi oleh algoritma.Penggunaan Baterai dan Penyimpanan
Banyak aplikasi AI memakan daya baterai cukup besar dan membutuhkan ruang penyimpanan. Ini jadi masalah kalau ponsel kamu baterainya cepat habis atau kapasitas memorinya terbatas.
Jadi Tips untuk mengatasinya adalah selalu sediakan peta fisik, power bank, atau rencana cadangan.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi para traveler.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI