Tapi mungkin anda bertanya, kita akan wisata ke desa wisata?Â
Atau apakah bedanya kita berwisata ke desa , dengan berwisata ke desa wisata?
Secara umum, istilah "desa wisata" dan "wisata desa" sering dianggap serupa, namun sebenarnya ada perbedaan fokus dan konteks antara keduanya, perbedaanya begini:
Kalau Desa Wisata, seluruh desa dikelola sebagai destinasi wisata. Di desa ini kita sebagai wisatawan akan mendapatkan pengalaman lengkap terkait alam, budaya, tradisi, dan aktivitas masyarakat.
Fokus Utama Desa Wisata adalah memanfaatkan sumber daya lokal seperti kebudayaan, alam, dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Misalnya ada sungai, gunung atau pantai, lalu masyarakat biasa menenun atau membuat kerajinan serta membuat makanan yang dapat kita nikmati sebagai sarapan atau makan siang dan malam.
Infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata seperti homestay dan pusat informasi wisata biasanya telah terintegrasi dengan baik karena keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap aspek pariwisata (seperti pemandu wisata, pengelola homestay, dan penyedia kuliner).
Contohnya, desa Wisata sahabat sahabat saya yang telah mendunia seperti Desa Penglipuran (Bali) dan Desa Nglanggeran (Gunungkidul, Yogyakarta).
Berbeda dengan Wisata Desa, Wisatawan datang ke desa hanya untuk menikmati aktivitas tertentu (misalnya, menikmati suasana sawah, trekking, atau mengikuti panen padi).
Jadi tidak semua desa yang menawarkan wisata ini sudah menjadi desa wisata resmi atau terintegrasi dengan baik.
Kadangkala kita hanya melakukan kunjungan singkat atau program yang spesifik seperti outbound di area desa atau camping untuk acara kantor atau keluarga.Â