Contohnya saja seperti STAN yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan, STTD yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan, serta AKPOL yang berada di bawah naungan Lemdiklat Polri (Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri) dan  AKMIL yang secara organsisasi masuk ke dalam struktur organisasi TNI Angkatan Darat.
Nah, karena dinaungi langsung oleh kementerian terkait, maka mahasiswa sekolah kedinasan dididik untuk menjadi lulusan yang terlatih, sehingga siap ditugaskan sebagai tenaga profesional dalam kementerian/lembaga tersebut. Ini berarti kamu akan langsung mendapatkan kesempatan untuk bergabung sebagai bagian dari institusi pemerintahan. Keren, ya!
2. Prospek kerja lulusan sekolah kedinasan terjamin
Yap, betul sekali. Salah satu keunggulan masuk sekolah kedinasan adalah prospek kerjanya yang terjamin. Jika sarjana lulusan perguruan tinggi negeri lain masih harus bersaing dengan ribuan calon pelamar lainnya untuk mendapatkan pekerjaan, maka sarjana lulusan sekolah kedinasan tidak perlu khawatir. Soalnya, lulusan sekolah kedinasan sudah pasti akan direkrut menjadi bagian dari divisi pada kementerian tersebut.
Contohnya saja nih, bagi lulusan STAN, tanpa perlu pusing-pusing cari kerja, justru mereka yang akan 'dilamar' oleh Kementerian Keuangan. Lulusan STAN memiliki peluang yang besar untuk bekerja di Direktorat Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, atau Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal. Ini juga berlaku bagi lulusan sekolah kedinasan lain pada kementeriannya masing-masing.
Hal ini tentunya akan memberikan kemudahan bagi para lulusan sekolah kedinasan. Mereka tidak perlu repot-repot membuat banyak surat lamaran, wira-wiri mengikuti job fair, atau bolak-balik melakukan tes interview kerja. Selain itu, dampak positifnya adalah mengurangi jumlah pengangguran karena tenaga kerja lulusan sekolah kedinasan akan langsung terserap.
3. Biaya pendaftaran yang murah dan bahkan gratis
Kabar gembira buat kamu, nih. Bahkan sebelum memulai pendidikan, sekolah kedinasan sudah memberikan kemudahan berupa biaya pendaftaran yang murah dan bahkan tidak dipungut biaya alias GRATIS. Wow!
Tidak hanya itu, sekolah kedinasan biasanya juga akan memberikan uang saku untuk menunjang kebutuhan sehari-hari serta beasiswa. Keringanan biaya pendidikan ini menjadi jalan untuk membantu anak-anak berprestasi yang kurang mampu secara finansial, sehingga mereka tetap bisa melanjutkan pendidikannya. Ini juga lah yang membuat eksistensi sekolah kedinasan masih tetap diperlukan sampai sekarang.
Bayangkan, jika masuk ke sekolah kedinasan, kamu sudah tidak perlu lagi memikirkan biaya pendaftaran, biaya ujian, SPP kuliah, dan biaya hidup. Kalau kamu masuk sekolah kedinasan, kamu akan lebih bisa fokus belajar tanpa perlu terbebani biaya-biaya finansial tersebut.
4. Menjadi lulusan yang unggul dalam akademik dan skill
Tidak bisa dipungkiri bahwa di Indonesia masih diperlukan banyak tenaga-tenaga terdidik dalam berbagai sektor pemerintahan. Oleh karena itu, pendidikan yang diajarkan di sekolah kedinasan bukan hanya tentang ilmu akademis saja, tetapi juga mencakup berbagai skill yang berguna untuk menunjang hidupmu di masa depan.
Pada dasarnya, pendidikan di perguruan tinggi yang umum berbeda dengan sekolah kedinasan. Apabila di perguruan tinggi umum pendidikan berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan tertentu (misalnya lulusan Fisika dipersiapkan untuk menjadi dosen, peneliti, atau ilmuan), maka pendidikan di sekolah kedinasan lebih berorientasi pada pembekalan kemampuan teknis dan skill, sehingga setelah lulus nanti mereka bisa langsung bekerja sesuai bidangnya masing-masing.
Kebanyakan sekolah kedinasan menawarkan program diploma hingga jenjang Diploma IV. Lulusan Diploma IV akan mendapatkan gelar sarjana terapan yang setara dengan lulusan Strata I. Terus kalau masuk sekolah kedinasan bisa melanjutkan ke jenjang S2 nggak sih? Bisa banget! Kamu tidak perlu lagi mengambil jenjang sarjana apabila ingin lanjut S2. Hal ini dikarenakan bobot perkuliahannya yang sama, hanya saja Diploma IV lebih menekankan pada praktik dalam pendidikannya.