Peristiwa matinya listrik selama 2 (dua) hari berturut-turut yang terjadi di sebagian Jawa pada hari Minggu (4/8/2019) dan Senin, (5/8/2019), tidak bisa diterima, tidak boleh berlalu begitu saja.Â
Kasus ini menunjukan kepada kita kerapuhan sistem dan manusianya. Oleh karena itu, perlu diuji dan diambil langkah investigasi serius. Sehingga, segala macam penjelasan mulai dari soal teknis, human error, terganggu oleh pohon sengon sampai sabotase dan penyebab lain bisa diuji.Â
Kejadian listrik padam yang terjadi, Terus terang, awalnya saya anggap biasa saja. Sering terjadi seperti itu di kompleks tempat saya tinggal dan biasanya tidak berlangsung lama, kecuali saat hujan berkepanjangan disertai angin ribut beberapa bulan lalu.Â
Mulai merasakan keanehan ketika jaringan telekomunikasi pun mulai hilang. Ada apa ini? Lama baru dapat kabar terjadinya listrik mati untuk sebagian Jabodetabek, Banten dan Jawa Barat. Tapi, informasi sampai kapan listrik bisa pulih kembali, masih kabur.
Sistem yang Rapuh
Jam demi jam berlalu. Â Siang berganti sore. Sore berganti malam. Listrik belum hidup juga. Wah, something wrong ini, tidak beres. Kenapa matinya lama sekali?Â
Selain lampu padam, jaringan bermasalah, ATM tidak berfungsi pula,kartu kredit tidak bisa dipakai. Pikiran mengembara ke mana-mana. Betapa rapuhnya sistem kita. Rupanya, Melumpuhkan Indonesia itu mudah sekali.Â
Listrik yang mati berkepanjangan juga mengundang reaksi orang, tetangga sekitar rumah yang pada kumpul di balai, mulai dari mengumpat PLN, bahkan menyerempet ke Presiden Jokowi. Sempat berpikir, kenapa sampai Ke Jokowi segala?
Tapi, untungnya pagi hari dapat kabar bahwa Presiden Jokowi mendatangi PLN. Sebagaimana ramai diwartakan media bahwa Presiden datang ingin mendengar langsung alasan listrik padam.Â
Menurut Presiden, PLN seharusnya memiliki manajemen yang baik dalam mengelola resiko yang ada, termasuk listrik padam. Presiden Jokowi bahkan sempat menyatakan keheranannya.Â
"Pertanyaan saya kenapa tidak bekerja dengan cepat? Saya tahu pernah kejadian 17 tahun lalu di Jawa-Bali, harusnya itu bisa jadi pelajaran agar kejadian ini tidak kembali lagi," kata Jokowi. Â