Namun baru 7 bulan berjalan, angin tak sedap menerpanya. Pemilik usaha Bakso 'X', yang juga teman dekatnya 'bercerai' dengan pihak pembuat/produsen bakso, sehingga kiriman bakso yang diterima Anton berbeda baik dari sisi kualitas ataupun taste (rasa).
Side effectnya sudah bisa diterka, usaha waralaba yang dirintisnya selama 7 bulan sedikit dem sedikit mengalami kemunduran. Pelanggan seperti walking away. Pergi dan tak kembali.
Lalu bagaimana agar peristiwa seperti yang dialami Anton tidak terulang pada kita. Berikut tips dan tricknya :
- Jangan terpengaruh oleh nama besar Brand Luar Negeri. Karena mayoritas lidah orang Indonesia adalah 'Melayu's Taste'.
- [caption id="attachment_85765" align="alignright" width="300" caption="Indomaret & Alfamaret yg sering berdekatan (elha.doc)"][/caption]1296010486985796596
- Memilih Merk atau Waralaba yang sudah populer dan dikenal masyarakat luas
- Jangan lupa, cicipi dulu rasa dan kualitas produk waralaba tsb
- Selidiki sejarah, keberhasilan dan reputasi dari usaha dan produk waralaba itu.
- Jangan malu untuk mencari tahu kondisi Manajemen perusahaan dan keuangan perusahaan penerbit waralaba
- Tak lalah penting adalah pendapat masyarakat atas produk waralaba.
- Waralaba berbeda dengan usaha sendiri. Berbeda dengan pembelian saham dan obligasi. Resiko waralaba lebih besar ketimbang semuanya. Jadi jangan segan untuk bertanya dan terus mencari informasi sedetail-detailnya.
- Jika sudah memilih salah jenis usa waralaba, pelajari secara cermat kontrak dan klausul dari setiap bab/pasal kontrak tsb.
Bila kedelapan butir tips & trices tsb sudah dilakukan, Insya Allah resiko kerugian dapat diminimalisir.
Demikian, semoga bermanfaat
.
Salam cinta dan ukhuwah
--elha / KLINIK CINTA--
Financial Planner
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H