Mohon tunggu...
Elgrini Togatorop
Elgrini Togatorop Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Math 244

3 Juni 2022   20:52 Diperbarui: 6 Juni 2022   11:36 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           

Setelah membaca pesan itu, aku kemudian log in ke website kampus untuk melihat materi apa saja yang harus dipresentasikan. Ternyata pak Horas ingin kami mempresentasikan kembali bab 12. Aku kembali ke grup dan ingin melaporkan subbab yang akan aku kerjakan. Namun teman-temanku yang kadang jeniusnya di luar nalar membuat aku tidak bisa mengirim pesan ke grup dan secara sepihak mereka memutuskan bagian mana yang harus aku presentasikan. Hatiku yang tadinya sedikit jengkel kini semakin jengkel setelah melihat pembagian tugas yang sangat tidak adil menurutku. Mereka melimpahkan bab 13.2 dan 13.3 kepadaku. Karena kesal aku mematikan smartphoneku dan memilih untuk tidur serta melewatkan makan malam. Namun dalam tidurku aku tidak bisa menutup mata dengan tenang, aku selalu memikirkan nasibku jika aku kembali dipanggil di kelas madas di hari Rabu. Sehingga sekitar pukul 01.25 dini hari aku memutuskan untuk bangun dan mulai membuka buku kalkulus dan mencari materi-materi yang sama dari media lain seperti youtube.  Malam ini kuhabiskan waktuku untuk mempelajari materi yang sudah ditugaskan untukku bahkan aku juga membaca materi yang bukan bagianku. Aku memiliki tekad bahwa aku harus bisa di materi memahami semuanya sehingga bisa menjawab pertanyaan dari teman yang mungkin muncul saat aku presentasi nanti.

Awalnya aku tidak mengerti apa yang dibahas pada materi yang ada di video youtube itu, namun aku mengingat sudah terlalu lama aku diam di zona nyamanku. Aku ingin berubah dan bangkit. Rasanya lelah juga berlomba dengan waktu pengumpulan. Aku kemudian mendorong diriku lebih keras agar tidak menyerah. Aku menatap soal matematika di hadapanku dengan tajam. Aku mengerjakannya berulang kali dan membandingkan penyelesaiannya dengan contoh. Tapi nihil, aku bingung apa yang salah. Aku merasakan tengkukku panas dan ku coba mengerjakannya lagi:

soal pertama yang Alex coba kerjakan namun tidak mengerti
soal pertama yang Alex coba kerjakan namun tidak mengerti

Memang sedikit memalukan, pada saat mengerjakan sebuah soal, aku tidak dapat menjawabnya dan rasa frustasi menyerangku. Setetes air mata berhasil mendarat ke pipiku, aku tidak peduli walaupun aku laki-laki aku tetap manusia, aku mengabaikan pandangan masyarakat yang menganggap laki-laki tidak boleh menangis. Setelah beberapa saat aku memberi waktu untuk berhenti, aku melihat sebuah video di instagram dengan background music yang unik. Aku tersenyum dan kembali melanjutkan soal yang tadi tak mampu kujawab. Aku membuka jendela dan melihat langit yang perlahan disinari oleh sang surya. 'Ah, indahnya ciptaan Tuhan. Terima kasih Tuhan atas kenikmatan yang masih bisa kurasakan hingga detik ini." ucapku dalam hati sambil menghirup udara pagi.

2 minggu kemudian

Tak terasa hari berlalu dengan begitu cepat, dan sekarang aku telah duduk di dalam kelas bersama teman-teman ku untuk menunggu pelajaran madas yang akan dimulai sekitar 7 menit lagi. Sambil menunggu kelas dimulai aku dan keempat temanku pun bercerita, "kira-kira yang akan maju hari ini siapa ya?" tanya Tono, "Aku berharap semoga yang dipanggil bukan aku melainkan Didi, hahaha." timpal Faisal. Didi pun hanya memukul lengan Faisal untuk membalas perkataan Faisal. Waktu yang dinanti pun tiba pak Horas telah masuk ke dalam kelas kami dan aku dapat melihat wajah teman-teman ku yang tiba tiba berubah ketika pak Horas masuk ke dalam kelas. "Selamat pagi anak-anak, seperti biasa sebelum kita memulai pelajaran kita, silahkan satu orang memimpin kita dalam doa," kata pak Horas. Ipen selaku orang paling alim diantara kami pun maju untuk memimpin doa.

Setelah berdoa kami pun kembali pada topik kami hari ini, "Baik anak- anak sekarang kita akan memulai presentasi kita, silahkan siapa yang ingin maju duluan?" 5 menit menunggu pak Horas pun kembali berkata, "Apa tidak ada yang mau maju, apa harus bapak panggil dulu? Saya tunggu 2 menit lagi dan bapak harap ada yang maju." Dalam hati aku ingin sekali maju namun ada keraguan "Kalau nanti aku salah bagaimana", namun dengan tekad yang bulat aku pun angkat tangan dan maju ke depan. "Selamat pagi semua, saya disini akan menjelaskan mengenai materi 13.2 dan 13.3."

"Soal pertama yang akan saya jelaskan adalah sebagai berikut:

soal 13.2 yang sudah Alex pahami
soal 13.2 yang sudah Alex pahami

lanjutan 13.2
lanjutan 13.2

soal 13.3
soal 13.3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun