pada malam-malam bisu
dan terangnya siang
senyummu terbayang
juga gelak tawamu
lagi dan lagi
tanpa jemu tanpa ampun
aku dibantai rindu
tak berbalas
seolah semesta menertawakan
kebodohanku
yang jatuh dalam waktu singkat
tapi apa mau dikata?
apakah jatuh perlu alasan?
apakah jatuh perlu isyarat?
ini bukan hal yang dapat kukendalikan
tapi tenanglah
aku tidak lahir untuk memburumu.
Jadi ya... semua akan berlalu
(Tangerang, 21 Nopember 2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!