"Ya ya ya, tapi masalah fisik, kupu-kupu indah. Kau tau itu"
"Sebenarnya, lebah pun memiliki fisik yang indah. Kalau dilihat dari dekat"
"Baiklah, apa maksudmu?"
"Lebah membawa serbuk sari seperti kupu-kupu, tapi kupu-kupu tak bisa menghasilkan madu. Ia hanya cantik, titik. Beberapa diantaranya beracun atau membawa serbuk gatal. Kita melupakan si Lebah yang membuat madu untuk kita, kalau ada lebah kita akan menghindar bahkan berusaha mengusirnya kan? Kadang, apa yang kita lihat indah & tak berbahaya, justru yang menghancurkan kita. Kadang, apa yang kita lihat menakutkan dan berbahaya, justru yang baik untuk kita. Kita terkesima dengan gemerlap keindahan yang mudah dilihat saja, kita lupa untuk melihat keindahan yang hakiki, keindahan yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang"Â
"Aku mengerti sekarang, yang cantik kadang membawa racun. Begitu maksudmu? Orang yang kau sukai cantik loh, jadi kau mau bilang ia racun buatmu"
"Kenapa kau jadi membahas dia" Jawab Abimanyu salah tingkah.
"Ya suka-suka aku dong" Baskoro tertawa renyah.
Bi Jum membawa sepiring gorengan dan dua gelas es teh, Baskoro segera menyibukan dirinya dengan kudapan yang dibawa oleh Bi Jum. Sementara Abimanyu, kembali larut dalam pikirannya. Apakah gadis yang ia sukai, bisa menjadi racun baginya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H