Mohon tunggu...
Elfira Fawwaza
Elfira Fawwaza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Perilaku Sosial dalam Aspek Kesehatan dan Lingkungan Pasca Pandemi COVID-19 yang Berimbas ke Masyarakat (Studi Kasus di Kota Malang)

22 Juni 2024   12:50 Diperbarui: 22 Juni 2024   12:55 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Teori Fungsional Perubahan diciptakan oleh Talcott Parsons. Pandangan yang dipegang oleh Talcott Parsons tentang fungsionalisme struktural menggambarkan masyarakat sebagai suatu sistem yang telah terintegrasi secara fungsional dalam bentuk ekuilibrium. Dengan mengaitkan masyarakat dengan makhluk biologis, pendekatan fungsionalisme struktural kemudian muncul. Herbert Spencer dan Auguste Comte berpendapat bahwa ada hubungan dan ketergantungan antara satu bagian tubuh dengan yang lain, dan hal ini dianggap sama dengan keadaan masyarakat, menurut pendapat Talcott Parsons. Menurut pemikiran individu, adanya proses diferensiasi menunjukkan bahwa setiap masyarakat terdiri dari sekumpulan subsistem yang berbeda, masing-masing dengan struktur dan fungsi yang berbeda untuk masyarakat secara keseluruhan. 

       Untuk memulai diskusi struktural fungsional Parsons ini, kita akan memulai dengan empat fungsi tindakan utama untuk setiap sistem. Suatu fungsi adalah kumpulan tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan atau kebutuhan sistem tertentu. Sebuah sistem harus memiliki empat fungsi, menurut Parsons: Sistem yang dibutuhkan yang memiliki kemampuan untuk menangani kondisi ekstrim dari luar adalah adaptasi. Sistem harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Masyarakat harus melakukan adaptasi untuk Judul Artikel Jurnal Nama Penulis 5 mengatasi pandemi COVID-19. Ini karena dengan melakukannya, masyarakat dapat mencegah dan menghindari bahaya. Masyarakat harus mampu beradaptasi dengan gaya hidup baru di era pandemi dengan melakukan 3M. Ketika droplet pernapasan masuk atau ditransmisikan.

       Pencapaian sistem harus mencapai tujuan utamanya. misalnya, selama pandemi COVID-19, masyarakat sebagai sistem harus mampu bertahan di tengah gejolak pandemi yang tidak jelas. Sebelum pandemi tiba di Kota Malang, masyarakat harus mampu merencanakan masa depan mereka. Masyarakat tidak boleh mundur karena COVID-19. Mereka harus bisa bertahan atau bertahan di tengah gejolak ekonomi yang tidak stabil saat ini. Pemerintah saat ini tidak hanya berperang melawan virus COVID-19, tetapi juga berperang melawan kemiskinan di Kota Malang, yang terus meningkat sebagai akibat dari pandemi. Pada tahun 2020, 44,69% penduduk miskin telah lulus SD atau SMP. Selain itu, 37,89% penduduk miskin memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas, dan sisanya sebesar. 

          Pemeliharaan Pola berarti bahwa sistem harus mempertahankan dan memperbaiki motivasi individu serta pola kultural yang membentuk dan mendukung motivasi. Budaya masyarakat Kota Malang, yang terkenal sebagai kota yang ramah, diharapkan tidak terpengaruh oleh pandemi COVID-19. Sistem budaya di tengah pandemi diharapkan tidak luntur dan akan terus berkembang berkat kemajuan teknologi informasi saat ini. Pemerintah memiliki tanggung jawab penting untuk melindungi budaya lokal, dan mereka harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan budaya Malang tanpa menginvasinya dengan budaya lain yang tidak sesuai dengan kebiasaan dan nilai-nilai yang sudah ada di masyarakat Kota Malang. Kasus corona diKota Malang, Jawa Timur, meningkat dengan cepat. Kasus COVID-19 terus meningkat, meskipun sempat mereda beberapa kali. Pandemi COVID-19 pasti memiliki banyak efek. Selain itu, efek ini berputar di berbagai bidang kehidupan masyarakat. 

        Di bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya, perubahan terlihat di masyarakat, terutama di Kota Malang. Perilaku sosial masyarakat Kota Malang, seperti berkumpul bersama dalam kegiatan, mulai kehilangan nilai budayanya karena karantina fisik dan sosial. Akibatnya, kondisi sosial masyarakat mulai memburuk karena PHK dan kurangnya akses turis. Selain dampak ekonomi yang kemudian muncul, efek sosial budaya yang dialami oleh penduduk kota Malang ,tetap tidak dapat dihindari. Pada kenyataannya, perekonomian negaranegara yang terkena dampak pandemi mengalami penurunan sejak terjadi di tingkat global. Banyak orang di sekitar Kota Malang juga mengalami kehilangan pekerjaan. Baik karena perusahaan mempekerjakan karyawannya atau kebijakan pembatasan sosial berskala besar tidak memberikan pemasukan kepada UKM atau pelaku usaha. memengaruhi masalah sosial di Indonesia selain menyebabkan masalah lain. Proses sosialisasi setiap masyarakat dibatasi, baik dalam keluarga, teman, dan masyarakat lainnya. 

 

      Studi menunjukkan bahwa kasus corona diKota Malang peningkatan bulanan. Pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah daerah Kota Malang telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan membatasi akses ke dalam dan luar kota Malang, serta penutupan sementara sekolah dan kampus di seluruh kota Malang. Akibat penyebaran virus corona, banyak orang telah terinfeksi dan meninggal, serta pasien yang telah sembuh dan hasil tes sudah negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun