Mohon tunggu...
Elsa K. Filimdity
Elsa K. Filimdity Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Fakultas Teologi, Penulis, Seniman, Atlit.

Elsa K. Filimdity, S.Si Teol, adalah mahasiswi lulusan Fakultas Teologi UKSW strata 1. Aktif berorganisasi sejak SMP, menjadi Ketua OSIS SMP Kristen 1 Pulau-pulau Aru selama 2 periode, Ketua OSIS SMA Negeri 1 Dobo (sekarang SMA Negeri 3) 2016/2017. Ketua Forum Anak Jargaria (FAJAR), Pengurus Forum Anak Maluku Manisse 2017-2019. Sekretaris 2 Kwarcab Aru, BPMF Fakultas Teologi 2 Periode pada Komisi C dan menjadi Ketua HIPMMA Salatiga 2 periode, 2020-2022 dan sekarang menjabat sebagai Ketua Walang GPM UKSW. Selain aktif di organisasi, segudang prestasi yang diraih ialah, mewakili Kepulauan Aru sebagai Atlit Catur 2010, mewakili provinsi Maluku untuk Volly Ball Puteri di Jakarta 2014, mewakili Klasis GPM Aru untuk Baku Dapa Anak Remaja GPM, Saumlaki 2015, mewakili Kepulauan Aru untuk Musicalisasi Puisi di Ambon 2016, menjadi Duta Anak Maluku pada Forum Anak Indonesia, Riau 2017. Aktif mengikuti pramuka dengan menjadi: Anggota Saka Bahari dan Anggota Saka Bhayangkara Kepulauan Aru. Hobby: Menulis, Bermain Alat Music (Piano, Suling, Gitar), Cipta Lagu & Puisi, serta olahraga Volly dan Catur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sagu Pata Dua

1 Februari 2023   18:16 Diperbarui: 1 Februari 2023   18:20 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kalo sagu bisa pata dua

Kanapa katong seng bisa hidup bersama tanpa bermuka dua

Apakah katong harus satu Bahasa untuk dibilang satu bangsa?

Apakah katong harus satu agama untuk dibilang basudara?

Guna apa, biking apa?

Bukankah Katong Pancasila? 

Manusia-manusia yang merdeka

Karena atas berkat Allah Yang Mahakuasa

Su talalu lama perbedaan dipersoalkan

Su keterlaluan perbedaan diperdebatkan

Bukankankah perbedaan adalah anugerah

Yang sejak dikandung dibadan

Telah membumi dalam sejarah anak-anak manusia

Haruskah katong pata badang

Haruskah katong pata arang

Haruskah katong hilang kawan

Supaya bisa par baku sayang

Kalo kemanusiaan secungkil itu

Kalo Kasih sayang sekecil itu

Bakar Batu

Panggur Sagu

Stop bilang kata Bersatu

  Sa-tu

Satu, kata yang gampang diucapkan

Sulit dilakukan

Tapi hari ini dibuktikan

Dan semua katong menyaksikan

Belajar di pesantren bukan untuk terlihat keren

Belajar di pesantren bukan supaya semakin modern

Belajar di pesantren bukan untuk cari frame, apalagi cari face

Bawah GPM memang kren

Belajar di pesantren bukan untuk pencitraan

Belajar di pesantren bukan untuk jalan-jalan

Belajar dari pesantren bukan sebuah kemustahilan

Belajar dari pesantren karena perbedaan harus dirayakan

kasih sayang harus dinyatakan dan cinta harus dibuktikan

supaya kata satu tetap utu

supaya baku keku itu batul

supaya cinta itu tetap Sa-Tu.

oleh: Elsa K. Filimdity (Musikalisasi Sagu Pata Dua dalam Kegiatan Leadership Treaning/LT Sinode GPM, September 2022) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun