Mohon tunggu...
Elfi Afriani
Elfi Afriani Mohon Tunggu... Penulis - Writer

It's me, Elfi Afriani, student at Padang State University.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Why we need to be entrepreneurship?

9 September 2024   18:23 Diperbarui: 9 September 2024   19:14 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Name  : Elfi Afriani

NIM    : 22018103

Course: Entrepreneurship

24 JD EPR ST4-6 NK? 23 LM

1.         Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Saturday, September 07, 2024, was the Entrepreneurship class with Ms. Leni Marlina. In accordance with the course taught, we were given an assignment that honed critical thinking. Hello, I am Elfi Afriani with NIM 22018103, an English Education student at Nagri Padang University.

Why do I need to be an entrepreneur? that was the first question given. That's right, why do I need to be an entrepreneur. I really need to think about this. Why?

Being an entrepreneur is a noble job that is dreamed of if it is carried out in accordance with His rules. The first thing that comes to my mind when I hear the words “Entrepreneurship” is the Prophet and Mother Khadijah. Noble entrepreneurs. They preached with entrepreneurship, one of them.

Entrepreneurship is synonymous with being rich, having a lot of money, being successful, and so on. That's what everyone knows. Islam does not forbid us to be rich, does not forbid us to be successful. In fact, Allah favors strong Muslims over weak ones, it is said in the Qur'an (I forget which surah). With wealth, success, it is easier for us to preach/share, because the hand that is above is more favorable than the hand that is below.

From what I have described, I need to become an entrepreneur because I want to follow in the footsteps of Mrs. Khadijah, Umirul Mu'minin, the maula woman, the woman most loved by the Prophet Muhammad SAW. I feel the need to one day become a successful entrepreneur to get the pleasure of Allah, inviting people to goodness. May Allah be pleased, Aamin Allahumma Aamiin.

2.         It turns out that the description I have written is quite long, hehe. May Allah also bless me to be a writer, from whose ink or typing are born sentences of invitation to goodness. For the sentence or paragraph after completing question number 2, is the answer and question number 2.

Why I can become an entrepreneur. That is the sound of the question. My principle is, if people can do it, why can't I? We are both His creatures. If persistence always accompanies the will, then success, success, happiness, etc., is what will be obtained.

In the Qur'an Surah Al-Mu'min verse 60, Allah promises to fulfill His servant's request. That is also my motivation why I am so persistent in getting what I want. I believe that if it is not what I asked for, it will be replaced with something much better. If Allah does not grant it now, He will grant it at the most appropriate time: when I am ready, when I need it. We can plan, but only Allah is the best planner.

Sure, persistence in getting it, patience, are things that really need to be realized to be applied. Don't be afraid if the process is not as good as we had imagined. Maybe we feel like the world is going to fall apart or maybe we will even be in a choice that our hearts don't want. Whatever form of bump, whatever form of damage, however broken, as long as there is God everything will be fine.

So, answering question number 2, why can I become an entrepreneur, that is because there is God. Allah will make me able. Aaamiiin.

Translation

  • Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Sabtu, 07 September 2024, adalah kelas Entrepreneurship dengan Ms. Leni Marlina. Sesuai dengan mata kuliah yang diampu, kami diberi tugas yang mangasah critical thinking. Halo,saya Elfi Afriani dengan NIM 22018103, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Nagri Padang.

Kenapa saya perlu menjadi seorang wirausahawan? itulah soal pertama yang diberikan. Benar juga, kenapa saya pelu menjadi wirausahawan. Saya benar-benar perlu memikirkan ini. Kenapa?

Menjadi seorang wirausahawan adalah sebuah pekerjaan mulia yang diimpikan jika dilaksanakan sesuai dengan aturan-Nya. Hal yang terlintas langsung oleh pikiran saya ketika mendengarkan kata "Entre preneurship" adalah baginda Rasulullah dan Ibunda khadijah. Wirausahawan mulia. Mereka berdakwah dengan berwirausaha salah satunya.

Wirausaha identik dengan kaya, banyak uang, sukes, dsg. Itu yang semua orang ketahui. Islam tidak melarang kita untuk kaya, tidak melarang kita untuk sukses. Bahkan, Allah lebih menyukai muslim yang kuat dibanding yang lemah, difirmankan dalam Al-Qur'an (Saya lupa surah apa). Dengan kekayaan, kesuksesan, semakin mudah kita untuk berdakwah / berbagi, sebab tangan yang di atas lebih disukai daripada tangan yang dibawah.

Dari yang telah saya jabarkan, saya perlu menjadi seorang Wirausahawan karena saya ingin mengikuti jejaknya Ibunda Khadijah, Umirul Mu'minin, wanita maula, wanita yang paling dicintai Baginda Rasulullah SAW. Saya marasa perlu agar kelak menjadi seorang wirausahawan yang sukses untuk mendapat ridho Allah, mengajak manusia kapada kebaikan. Semoga Allah meridhai, aamin allahumma aamiin.

2. Ternyata cukup panjang juga uraian yang telah saya tulis, ya, hehe. Semoga Allah ridhoi juga saya menjadi seorang penulis, yang dari tinta atau ketikannya lahir kalimat-kalimat ajakan kepada kebaikan. Untuk kalimat atau paragraf setelah menyelesaikan soal nomor 2, adalah jawaban dan soal nomor 2.

Kenapa saya bisa menjadi wirausahawan. Itulah bunyi pertanyaannya. Prinsip saya, jika orang bisa kenapa saya tidak? kita sama-sama makhluk ciptaan-Nya. Jika kegigihan selalu membersamai kemauan, maka sukses, berhasil, bahagia, dsg, adalah yang akan didapatkan.

Di dalam A-Qur'an Surah Al-Mu'min ayat 60, Allah berjanji untuk mengabulkan pinta hamba-Nya. Itu juga motivasi saya kenapa segigih ini menjemput yang saya ingini. Saya yakın, jika tidak sesuai dengan yang saya pinta, maka akan diganti dengan yang jauh lebih baik. Jika Allah tidak mengabulkannya sekarang maka la akan mengabulkannya di waktu paling tepat: ketika saya sudah siap, ketika saya sedang butuh butuhnya. Kita memang bisa berencana, namun hanya Allahlah sebaik-baik perencana.

Yakın, gigih dalam mendapatkannya, sabar, adalah hal yang sangat perlu disadari untuk diterapkan. Jangan takut jika nanti dalam prosesnya tidak sebaik yang pernah kita bayangkan. Mungkin kita merasa dunia akan hancur atau mungkin bahkan kita akan berada pada pilihan yang sebenarnya hati kita tidak inginkan. Apapun bentuk terbenturnya, apapun bentuk rusaknya, bagaimanapun hancurnya, selagi ada Allah semuanya akan baik baik saja.

Jadi, menjawab pertanyaan yang nomor 2, kenapa saya bisa menjadi entrepreneurship, yaitu karna ada Allah. Allah yang akan menjadikan saya bisa. Aaamiiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun