Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Penampakan Kucing Hitam

17 Mei 2023   10:04 Diperbarui: 17 Mei 2023   10:10 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tidak ada yang tahu dari mana kucing hitam itu berasal. Ia muncul begitu saja. Setiap malam Jumat di area pekuburan Mbah Angleng.

Begitu juga Surti. Melalui sorot lampu jalan yang remang-remang beberapa kali ia memergoki kucing hitam itu. Duduk tepat di tengah jalan dengan posisi bersila. Persis seperti orang sedang melakukan meditasi.

Surti yang setiap malam Jumat pulang mengaji dari rumah Umi Khatijah awalnya sangat terkejut, juga takut. Tapi lambat laun ia tahu harus bersikap bagaimana jika melintas di area pekuburan tua yang singup itu. Surti akan memperlambat laju sepeda kayuhnya lalu turun dan memilih berjalan menepi.

"Nuwun sewu. Permisi Mbah...." Surti selalu berkata demikian seraya menundukkan kepala. Surti melakukan hal itu---uluk salam, sebab ia pernah diingatkan oleh Umi Khatijah, bisa saja kucing hitam itu sengaja berada di area cungkup untuk menjaga makam Mbah Angleng. Makam sesepuh yang dipercaya sebagai pembabat alas dan pendiri Dukuh Buring.

Bukan hanya Surti, beberapa penduduk setempat yang kebetulan melintas di area pekuburan tua itu mengaku pernah berpapasan dengan hewan jinak berbulu hitam itu. Dan, seperti halnya Surti, mereka juga mengabaikan serta tidak ingin mengusik keberadaannya.

Kecuali Tarjo. Lelaki usia tiga puluh tahun itu sangat geram saat mendengar desas-desus munculnya seekor kucing berbulu hitam di area pemakaman. Masih terngiang kata-kata guru spiritualnya, "Ingat, jika ada seekor kucing hitam menampakkan diri di area pekuburan maka pertanda akan terjadi kesialan beruntun menimpa orang-orang yang bermukim di kampung sekitarnya."

Tarjo lantas mengaitkan dengan kejadian yang telah dialaminya. Ia baru saja dipecat secara tidak hormat dari pabrik tempatnya bekerja. Gara-gara terpergok mencuri seperangkat properti yang disimpan di gudang pabrik. Ia tidak saja kehilangan pekerjaan, tapi juga nyaris dijebloskan ke dalam penjara kalau saja tidak segera mengembalikan barang curiannya itu dan memohon ampun kepada juragan pemilik pabrik. Dan, menurut pemikirannya kesialan itu ada hubungannya dengan kemunculan si kucing hitam.

Ya. Ia meyakini itu. Sebab tdak sekali dua kali ia melakukan aksi menjarah barang-barang milik pabrik. Selama ini aksinya itu aman dan lancar-lancar saja. Sampai rumor penampakan kucing hitam itu merebak. 

***
Petang itu Tarjo sengaja mencegat langkah Surti. Ia tahu gadis itu sering bercerita tentang kemunculan kucing hitam kepada ibunya. Maklum, rumah mereka bersebelahan dan hanya tersekat oleh dinding triplek. Jadi percakapan apa pun yang terjadi antara ibu dan anak bisa terdengar jelas olehnya. Demikian pula sebaliknya.

Surti hendak berangkat mengaji ketika Tarjo tahu-tahu sudah berdiri di hadapannya. Tanpa basa-basi dicecarnya gadis itu dengan pertanyaan.

"Benar kamu sering melihat seekor kucing hitam di area pemakaman Mbah Angleng, Sur?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun