Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melukis Senja

24 September 2022   05:53 Diperbarui: 24 September 2022   05:56 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com


Seekor camar diam-diam melukis senja. Menggunakan sehelai bulu dari satu sisi sayapnya yang patah.

Ia awali dengan menggores sketsa bentang langit. Tempat ia kerap melambungkan harap, cinta, dan rasa sakit.

Ia lantas menggradasi langit itu dengan warna biru pekat. Warna kesukaan kekasihnya --- dulu, sebelum angin mengempasnya dengan begitu dahsyat. 

Ia juga menyelipkan satu kuntum bintang horna, bintang paling redup, tanpa sudut tanpa bias kerlip cahaya.

Selanjutnya. Ia menoreh garis tepi hampar laut. Tempat rindu benci berkecamuk dan bertaut. Ia beri laut itu warna merah soka. Warna paling berkuasa kala langkah kehilangan arah.

Seekor camar. Nanar. Melukis senja yang bergerak kian samar.

***
Malang, 24 September 2022
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun