Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Investasi Sehat untuk Menghadapi Masa "Menopause"

21 Juli 2022   05:42 Diperbarui: 21 Juli 2022   15:15 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image www.nutraingredients.com

Mari kita simak satu per satu penjabarannya, yaa.

1. Fase Perimenopause

Fase perimenopause disebut juga periode transisi. Fase ini dimulai 8 hingga 10 tahun sebelum masa menopause tiba. Biasanya dialami oleh perempuan berusia 40 tahun ke atas. 

Gejala atau tanda-tanda yang menyertai fase ini dapat berupa: 

Perubahan Siklus Haid 

Perubahan ini ditandai dengan haid yang tidak teratur, haid datang terlambat atau haid datang lebih awal dari biasanya (oligomenorea).

Bisa juga ditandai dengan darah saat haid jumlahnya lebih sedikit atau lebih banyak.

Perubahan Fisik

Perubahan fisik yang umum terjadi saat fase perimenopause adalah: rambut rontok, kulit terasa kering, payudara mengendur, sendi terasa nyeri dan kaku, massa otot dan massa tulang berkurang, serta berat badan cenderung naik.

Perubahan Psikologis

Perubahan psikologis yang terjadi pada fase perimenopause di antaranya: mudah cemas, emosi labil (moody), sulit tidur, dan gangguan stres lainnya.

2. Fase Menopause

Di dalam tubuh perempuan ada satu hormon yang disebut estrogen. Hormon ini berperan penting dalam membantu siklus reproduksi bulanan seorang perempuan, seperti; memproduksi dan melepaskan sel telur dari ovarium, pembuahan dan penebalan lapisan rahim hingga siap menerima sel telur yang telah dibuahi.

Namun, seiring bertambahnya usia stok sel telur di dalam ovarium mengalami penurunan.

Kondisi ini berakibat pada kinerja organ reproduksi dan secara bertahap tubuh ikut berhenti menghasilkan hormon estrogen.

Jadi simpelnya begini: Menopause adalah fase di mana seorang perempuan tidak lagi mengalami siklus menstruasi akibat penurunan hormon estrogen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun