Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jangan Sepelekan Batu Ginjal Jika Tidak Ingin Menyesal

17 Juni 2022   07:11 Diperbarui: 17 Juni 2022   11:01 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu datang berkunjung ke klinik seorang bapak berusia enam puluh tahun, didampingi keluarganya.

Ketika menghadap dokter, sembari memegang perut bagian kanan si bapak menyampaikan jikalau sakit maag-nya kambuh lagi. Hal ini dibenarkan oleh pihak keluarganya.

Usut punya usut si bapak ternyata bukanlah pasien baru. Cos enam tahun lalu beliau pernah datang berobat, dan tentu saja jejak rekam medisnya masih tersimpan di buku catatan dokter.

Usai membaca ulang rekam medis si pasien, dokter berkata, "Dulu sudah saya sarankan untuk melakukan USG di bagian perut sebelah kanan ini, tapi tidak kamu laksanakan."

Pasien yang tampak pucat menahan rasa sakit itu lantas saya antar menuju bed untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Tensinya rendah, Dokter. Suhunya 37,5 derajat celsius."

Begitu saya melaporkan.

Dokter lantas melakukan pemeriksaan fisik terhadap si pasien secara teliti.

Image by hellosehat.com
Image by hellosehat.com

"Ini bukan sakit maag seperti yang kamu perkirakan," ujar dokter seraya meraba-raba perut si pasien yang agak mengeras.

"Kencingmu lancar tidak?" Dokter mulai menginterogasi.

"Tidak lancar, Dokter. Kalau kencing terasa sakit."

"Warna kencingnya keruh tidak?"

"Iya, Dokter, keruh. Warnanya merah pekat."

"Badan terasa menggigil tidak?"

"Iya, Dokter. Terutama kalau malam hari. Bagian pinggang sakit sekali. Dada juga terasa sesak."

Dari tanya jawab singkat tersebut dokter lantas membisiki saya, "Aku curiga ada batu di dalam ginjalnya, Lik."

Tanpa menunggu lama dokter memberi surat pengantar cek laboratorium, termasuk USG untuk memastikan apa benar terdapat batu di dalam ginjal si bapak.

Esoknya hasil laboratorium si bapak kami terima.

Dugaan dokter benar. Dari hasil USG diketahui ada batu menempel di sepanjang tepi kedua ginjal si bapak dengan ukuran cukup besar dan bentuknya tidak beraturan.

"Kalau saja enam tahun lalu kamu mengikuti saran saya segera melakukan USG, barangkali batu di dalam ginjalmu bisa terdeteksi lebih dini." Dokter tampak sangat menyayangkan sikap pasien dan keluarganya yang terkesan menyepelekan.

Mengingat batu ginjal sudah memasuki grade 4, maka dokter memberi surat rujukan agar pasien segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis lebih serius.

Penyebab Timbulnya Batu Ginjal

Sepeninggal pasien, dokter mengulangi lagi perkataannya, "Kalau waktu itu segera dilakukan USG, mungkin batu ginjalnya masih kecil dan penanganannya jauh lebih mudah."

Menjumpai kasus seperti ini saya jadi kepingin mengulik lebih dalam seputar penyakit batu ginjal ini.

"Dokter, kenapa bisa ada batu di dalam ginjal kita?" Saya mengawali pertanyaan.

Dokter pun lantas menjelaskan secara rinci seperti ini.

Di dalam tubuh kita ada organ faal bernama ginjal. Letaknya berada di bawah tulang rusuk. Bentuknya menyerupai sepasang kacang.

https://www.kibrispdr.org/unduh-7/gambar-organ-ureter.html
https://www.kibrispdr.org/unduh-7/gambar-organ-ureter.html

Fungsi ginjal menyaring darah. Sekitar 120-250 liter darah setiap hari disaring dan menghasilkan 1-2 liter limbah yang akan dikeluarkan dalam bentuk urine.

Selain itu ginjal juga menghasilkan enzim renin, hormon eritropoietin (hormon yang berfungsi untuk mengatur produksi sel darah merah di sumsum tulang), dan vitamin D.

Nah, batu ginjal bisa muncul karena limbah yang berada di dalam darah membentuk kristal lalu menumpuk di dalam ginjal. Penumpukan ini terjadi karena urine lebih banyak mengandung zat kimia dibanding cairan.

"Apakah berbahaya jika batu ginjal dibiarkan?" Tanya saya lagi.

"Sangat berbahaya! Karena batu yang mengkristal makin lama makin membesar. Dan, fungsi ginjal bisa terganggu. Bisa terjadi pendarahan, pasien terus menerus akan merasa kesakitan. Parahnya lagi, jika ginjal mengalami kerusakan, pasien harus cuci darah seumur hidup."

https://hendyhealth.wordpress.com/2015/04/08/nefrolitiasis/amp/
https://hendyhealth.wordpress.com/2015/04/08/nefrolitiasis/amp/

Jenis-Jenis Zat Kimia Pembentuk Batu Ginjal

Berikut ini zat-zat kimia yang disinyalir bisa menimbulkan penumpukan batu di dalam ginjal.

1. Kalsium

Meski kalsium merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh kesehatan tulang dan gigi, namun mengonsumsinya melebihi batas aturan ternyata bisa berakibat memicu terbentuknya batu di dalam ginjal.

2. Asam Oksalat

Di dalam tubuh kita ada satu zat bernama asam oksalat atau oxalic acid. Asam oksalat berperan penting dalam proses metabolisme, yakni mengikat mineral agar lebih mudah diserap serta diedarkan ke seluruh tubuh.

Selain itu asam oksalat juga berperan dalam proses perbaikan sel-sel tubuh dengan cara membentuk RNA.

Namun, kelebihan oksalat (hiperoksaluria) bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan ginjal. Seperti batu ginjal dan gagal ginjal.

3. Kadar Asam Urat Tinggi

Kadar asam urat tinggi di dalam urine menjadi salah satu penyebab timbulnya batu ginjal.

Asam urat sendiri dipicu oleh seseorang mengonsumsi makanan yang banyak mengandung purin.

Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Setelah mengetahui beragam penyebab terjadinya pembentukan batu ginjal, ada baiknya kita cari tahu bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal.

Tentu mencegah jauh lebih baik daripada mengobati, bukan?

Yuk, simak beberapa langkah yang bisa dilakukan agar ginjal kita tetap aman dan bebas dari gangguan batu ginjal.

Minum Cukup Air Putih

Image by https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/29/093745620/berapa-banyak-harus-minum-air-putih-untuk-ginjal-yang-sehat
Image by https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/29/093745620/berapa-banyak-harus-minum-air-putih-untuk-ginjal-yang-sehat

Ada beragam minuman yang dapat dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan cairan di dalam tubuh. Namun, jenis minuman yang paling baik adalah air putih.

Mengapa mesti air putih? 

Karena air putih bebas kalori dan bebas zat gula sehingga aman untuk kesehatan ginjal.

Menurut Kidney Research UK, minum banyak air putih membantu ginjal membersihkan natrium, urea, dan produk limbah lainnya dari tubuh.

Berapa liter idealnya minum air putih dalam sehari?

Sesuai standar kesehatan, disarankan sehari minum 8 gelas (sekitar 2 liter air putih). Atau disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

Menerapkan Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat di sini berkenaan dengan pengaturan pola makanan yang seimbang.

Ingat 3 zat ini: kalsium, asam oksalat, pemicu asam urat, sebaiknya jangan dikonsumsi secara berlebihan!

Oh, ya. Sudah tahu bukan apa saja jenis makanan yang banyak mengandung kalsium, asam oksalat, dan purin tinggi?

Yup, benar. Kalsium tinggi terdapat pada jenis ikan-ikanan, daging, telur, kacang-kacangan, dan susu. Oksalat tinggi terdapat pada sayur bayam, buah bit, jeruk, alpukat, belimbing, dan pemanis buatan. Sedang makanan yang mengandung purin tinggi terdapat pada kelompok jeroan.

Eits, jangan salah! Kita tidak dilarang mengonsumsi jenis-jenis makanan berkalsium atau yang mengandung asam oksalat. Hanya, sebaiknya mengonsumsinya sesuai dengan kebutuhan alias tidak berlebihan.

Kurangi Konsumsi Garam

Makanan terlalu asin bisa memicu terjadinya penumpukan batu ginjal. 

Hindari Minuman Mengandung Akohol dan Bersoda

Salah satu penyebab kerusakan ginjal adalah mengonsumsi minuman jenis ini. Sebisa mungkin dihindari, yaa.

Deteksi Batu Ginjal Sejak Dini

Jika terdapat keluhan pada sekitar area perut di bagian dalam, jangan abai atau disepelekan. Apalagi sampai mendiagnosis-nya sendiri.

Tindakan paling tepat adalah memeriksakan diri ke dokter ahli agar bisa dideteksi sejak dini apa penyebab keluhan Anda. Dengan demikian jika ditemukan gejala penyakit tertentu bisa segera mendapat pertolongan.

Salam sehat!

***
Malang, 17 Juni 2022
Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun