Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Teluh Gantung Jodoh

10 Juni 2022   06:31 Diperbarui: 5 Agustus 2024   17:24 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Indhira Adhista dari Pixabay 

Sejenak suasana hening.

Nyai Denik mengumpulkan kartu ceki yang berserakan di atas meja, memasukkannya kembali ke dalam kotak kecil berukir yang terbuat dari kayu mahoni.

"Nyai, apa tidak ada cara lain selain minta maaf? Terus terang aku enggan mengemis-ngemis di hadapan lelaki hidung belang itu." Sun memberanikan diri menatap mata Nyai Denik.

"Tentu saja ada!"

"Apa Itu, Nyai?"

"Putrimu yang cantik ini harus diruwat di danau, tepat di hari pasaran kelahirannya!"

***
Pagi itu Arum melirik kalender yang terpampang pada dinding kamar. Keningnya seketika berkerut.

Astaga, hari ini Selasa Kliwon! Hari weton kelahirannya.

Diam-diam ia berharap semoga ibunya tidak ingat saran yang telah diwejangkan oleh Nyai Denik, minggu lalu, tentang ruwatan di danau itu.

Tapi sayang Sun belumlah pikun. Perempuan paruh baya itu bahkan tidak bisa berhenti memikirkan ucapan Nyai Denik. Ia ingin segera melakukannya.

Ubarampe untuk ruwatan yang menurut Nyai Denik bisa menangkal teluh gantung jodoh itu, jauh-jauh hari telah pula disiapkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun