Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | [Bag 2] Dendam Perempuan Lembah Ayu

6 Juli 2021   14:27 Diperbarui: 9 Juli 2021   05:30 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.pinterest.com/goturpt

"Tidak --- mm, maksudku belum. Tapi aku akan berusaha mempelajari peta wilayahnya."

"Thank's Bro! Itulah yang aku suka darimu. Pantang menolak setiap perintah atasan." Lelaki di seberang sana menutup percakapan dengan mengumbar tawa. Membuat Diar kembali menyengir kuda.

***

Ia baru saja rampung mengemasi barang-barang ketika Nilam muncul di ruang tamu.

"Aku ikut!" seru gadis itu dengan suara riang. Diar terperangah. Tapi kemudian laki-laki itu mahfum. Pasti Pimred bujang lapuk itu yang telah memberitahu Nilam tentang rencana kepergiannya.

"Ni. Sebaiknya kau tidak ikut. Kali ini tugasku agak lama dan lokasi tempuh cukup jauh. Kalau kau memaksa, aku khawatir kau tidak akan kuat." Diar mencoba membujuk secara halus tunangannya itu.

"Justru aku tidak akan kuat kalau harus berjauhan darimu...." Bibir Nilam mengerucut. "Pokoknya aku harus ikut!"

Nilam berjalan mendekat dengan kaki berjinjit. Tepat di hadapan Diar matanya yang bulat berkedip-kedip jenaka. Sungguh, melihat tingkah laku Nilam yang demikian, Diar mati kutu.

"Baiklah. Tapi janji jangan berkeluh kesah. Sebab perjalanan yang akan kita tempuh tidak seindah yang kaubayangkan." Diar sengaja menekankan intonasi suaranya. Tapi hal itu malah membuat Nilam tersenyum. Senyum penuh kemenangan. Ia tahu Diar tidak mungkin sampai hati menolak keinginannya.

"By the way, Tuan gondrong, aku sudah menyiapkan banyak perbekalan makanan untuk kita berdua. Sebentar ya, aku ambil dulu dari bagasi mobil."

Tanpa menunggu jawaban Nilam melesat pergi. Meninggalkan Diar yang perlahan duduk seraya menyandarkan punggung pada sandaran kursi dengan mata setengah terpejam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun