2. Bawang Merah dan Bawang Putih
Siapa yang tidak pernah mendengar dongeng ini? Hampir semua anak pernah mendengarnya. Yup. Dongeng yang berasal dari Riau ini merupakan dongeng terfavorit di sepanjang masa. Bahkan kisahnya terus diadaptasi, baik dalam bentuk buku fiksi, sinema, maupun opera.
Kisah bertutur tentang dua bersaudara yakni Bawang Merah dan Bawang Putih. Bawang Merah berwatak jahat dan Bawang Putih berwatak baik. Pesan moral yang bisa diunduh; bahwa kebaikan akan berbuah manis. Sedang kejahatan selalu berakhir tragis.Â
Cerita Rakyat ini bisa menggiring anak-anak untuk senantiasa menerapkan hidup rukun, saling menyayangi, dan tidak semena-mena terhadap saudaranya sendiri. Sekalipun itu adalah saudara tiri.
Banyuwangi adalah sebuah kota yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Nama Banyuwangi sendiri memiliki asal usul yang berkaitan erat dengan Cerita Rakyat setempat.
Mari kita intip cuplikan kisahnya, yaa.
Adalah Raden Banterang yang pergi berburu mengejar kijang hingga terpisah dari para pengawalnya.
Di pinggir sebuah sungai, Raja Banterang bertemu seorang gadis cantik bernama Surati yang mengaku putri dari Kerajaan Klungkung. Surati sedang melarikan diri dari kejaran musuh. Ayahnya gugur dalam sebuah peperangan.
Raden Baterang merasa iba. Ia pun memboyong gadis itu ke istana. Kemudian mereka menikah.
Suatu hari, ketika Raden Banterang sedang pergi berburu, seorang laki-laki berpakaian compang-camping mendatangi Surati. Laki-laki itu adalah kakak kandung Surati yang bernama Rupaksa.