Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Musim Hujan Tiba, Waspadai Penyakit Bawaan yang Menyertainya!

5 Januari 2021   07:40 Diperbarui: 5 Januari 2021   07:46 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang perlu diwaspadai saat datang musim hujan? Kenangannya .... Eits, bukan itu! Ada yang lebih penting dari sekadar mengenang kenangan bersama mantan, yakni menjaga stamina tubuh lebih ekstra dari hari-hari sebelumnya.

Mengapa demikian? Karena musim hujan di tahun ini merupakan musim hujan terberat yang harus dilalui. Cos jauh-jauh bulan sudah diikuti oleh pandemi Corona yang notabene penyebabnya adalah virus.

Tahu, bukan? Virus mudah sekali berkembang biak dalam kondisi lingkungan berkelembapan tinggi seperti negara kita yang beriklim tropis ini. Dan, mau tidak mau kita harus siap menghadapi kondisi perubahan itu di setiap musim berganti.

Di awal bulan Januari 2021 ini diprediksi curah hujan mencapai angka tertinggi. Jadi ada baiknya kita mengantisipasi segala kemungkinan yang timbul terutama yang berkenaan dengan wabah penyakit yang menyertai.

Yuk, kita simak penyakit bawaan apa saja yang harus diwaspadai di sepanjang musim penghujan.

1. Influenza atau Flu

Ini nih. Penyakit langganan yang paling kerap menyerang kita di musim hujan. Agar bisa sedini mungkin menghindarinya, cari tahu gejala-gejalanya, ya.

Influenza atau Flu adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penderita flu akan mengalami demam, sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, serta batuk.

Banyak orang mengira flu sama dengan batuk pilek biasa (common cold). Walaupun gejalanya mirip, ternyata kedua kondisi ini disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Gejala flu lebih parah dan menyerang secara mendadak, sedangkan gejala batuk pilek biasa cenderung ringan dan muncul secara bertahap.

Penularannya melalui media cairan atau doplet yang dikeluarkan oleh penderita. Sama persis dengan penularan virus Corona. Jadi untuk menghindarinya praktikkan juga perilaku 3M, ya!

2. Demam Berdarah Dengue

Kalau yang ini disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan saat musim hujan, di mana genangan air menjadi media berkembangnya makhluk kecil bernama nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albocpictus.  

Demam berdarah disebut sebagai penyakit break bone karena terkadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang serasa retak. Demam berdarah pparah disebut dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba (shock), bahkan kematian.

Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Penderita demam berdarah mengalami keluhan seperti demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius;, nyeri kepala berat, nyeri pada sendi, otot, dan tulang.

Nah, untuk mengantisipasi agar tidak terpapar penyakit ini, jaga kebersihan lingkungan. Terapkan 3M Juga, yaa. Menutup, Menguras, dan Menimbun. Jangan kasih kendor nyamuk berkembang biak di sekitar kita.

3. Diare

Sama dengan DBD, saat musim hujan umumnya diare diakibatkan oleh kualitas kebersihan yang menurun. Akibatnya, mikroba terus berkembang biak secara cepat.

Kuman penyebab diare bermacam-macam, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur. Musim hujan erat kaitannya dengan peningkatan angka kasus diare. Mengutamakan kebersihan lingkungan memegang peran penting dalam mengantisipasi penyakit ini.

4. Leptospirosis atau Penyakit Kencing Tikus

Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Leptospira interrogans. Penyakit musim hujan ini kerap terjadi di Indonesia, biasanya dikenal sebagai penyakit kencing tikus. 

Penularan penyakit ini melalui media tanah atau air yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi. Selain tikus, hewan yang paling sering menularkan leptospirosis adalah sapi, babi, anjing, reptil dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya.

Gejalanya demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut. Pada kasus tertentu, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan.

Mengantisipasinya? Tetep, jaga kebersihan diri dan lingkungan. Waspadai tempat-tempat becek sisa genangan air hujan yang bisa menjadi sarang hewan membuang kotoran sembarangan.

Sekali lagi, musim hujan kali ini adalah musim terberat yang harus diwaspadai. Meningkatkan stamina tubuh agar tetap sehat serta menjaga kebersihan lingkungan wajib menjadi prioritas utama. 

Ingat selalu pepatah ini, yaa. Sedia payung sebelum hujan. Lebih mencegah daripada mengobati. Cos sehat itu mahal. Sehat itu indah.

Selamat menikmati pagi yang dingin bersama  secangkir kopi dan hujan. Selamat merangkai kenangan bersama orang-orang terkasih Anda.

Salam sehat!

***

Malang, 05 Januari 2021

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun