Kalau yang ini disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan saat musim hujan, di mana genangan air menjadi media berkembangnya makhluk kecil bernama nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albocpictus. Â
Demam berdarah disebut sebagai penyakit break bone karena terkadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang serasa retak. Demam berdarah pparah disebut dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba (shock), bahkan kematian.
Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Penderita demam berdarah mengalami keluhan seperti demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius;, nyeri kepala berat, nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
Nah, untuk mengantisipasi agar tidak terpapar penyakit ini, jaga kebersihan lingkungan. Terapkan 3M Juga, yaa. Menutup, Menguras, dan Menimbun. Jangan kasih kendor nyamuk berkembang biak di sekitar kita.
3. Diare
Sama dengan DBD, saat musim hujan umumnya diare diakibatkan oleh kualitas kebersihan yang menurun. Akibatnya, mikroba terus berkembang biak secara cepat.
Kuman penyebab diare bermacam-macam, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur. Musim hujan erat kaitannya dengan peningkatan angka kasus diare. Mengutamakan kebersihan lingkungan memegang peran penting dalam mengantisipasi penyakit ini.
4. Leptospirosis atau Penyakit Kencing Tikus
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Leptospira interrogans. Penyakit musim hujan ini kerap terjadi di Indonesia, biasanya dikenal sebagai penyakit kencing tikus.Â
Penularan penyakit ini melalui media tanah atau air yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi. Selain tikus, hewan yang paling sering menularkan leptospirosis adalah sapi, babi, anjing, reptil dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya.
Gejalanya demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut. Pada kasus tertentu, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan.
Mengantisipasinya? Tetep, jaga kebersihan diri dan lingkungan. Waspadai tempat-tempat becek sisa genangan air hujan yang bisa menjadi sarang hewan membuang kotoran sembarangan.