"Hom pim pah! Aku menang! Kamu kalah! Itu berarti kamu yang harus mati! Tusuk lehermu sendiri!"
"Bicara apa kamu, Gus!" Ibu berteriak lantang dari dalam kamar.
"Lagi main sama teman baru, Bu!"
Ibu tidak bertanya lagi. Akupun melanjutkan kegiatan bermainku.
"Hom pim pah! Aku menang lagi! Ya, sekarang kamu yang harus mati! Tusuk perutmu sampai ususnya memburai!"
Lalu darah kental berceceran di lantai. Kuoleskan darah yang masih segar itu ke seluruh tubuh dan wajahku.
"Astaga, Agus! Apa yang sudah kamu lakukan?!" Ibu berteriak marah sembari meraih botol kecap yang isinya sudah habis kutumpahkan. Lalu dengan kasar Ibu menggelandangku masuk ke dalam kamar mandi.
"Ayooo, mandi sana sampai bersih!"
Blam!
Ibu mengunci pintu kamar mandi dari luar. Dan itu, membuatku terkikik sendirian.
***
Dokter menvonisku mengidap skizofrenia. Sementara orang-orang sekitar menyebutku "anak gila" karena suka bicara dan tertawa-tawa sendiri.