Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspadai Sindrom "Mager" pada Anak Sejak Dini!

7 September 2020   16:29 Diperbarui: 7 September 2020   16:44 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:imunityhealthwiki.wordpress.com


Sudahkan Anda meluangkan waktu untuk memperhatikan aktivitas keseharian putra-putri Anda? Apakah mereka lebih banyak bergerak atau diam?

Jika mereka lebih banyak bergerak maka Anda patut merasa lega. Sebab itu berarti putra-putri Anda tidak terjangkit sindrom sedentary atau biasa disebut dengan mager alias malas gerak.

Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa anak-anak yang banyak bergerak itu kurang bagus. Seringkali tanpa sadar kita spontanitas menegur (terutama ibu-ibu) saat melihat anak-anak berlarian ke sana ke mari. 

"Dek, jangan berlari-lari terus! Kakak, bisa diam tidak?", dan teguran lain yang membuat anak-anak sontak menghentikan aktivitas mereka.

Padahal menurut penelitian banyak bergerak memberi pengaruh positif bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah peredaran darah menjadi lancar.

Berbagai Risiko Kesehatan Akibat Anak Malas Bergerak

Tidak dipungkiri, penyebab utama anak-anak malas bergerak adalah pengaruh gadget. Terutama di masa pandemi seperti sekarang ini, di mana aktivitas di luar rumah sangat dibatasi.

Bagi mereka, satu-satunya hiburan yang mengasyikkan untuk membunuh waktu, ya bermain gadget itu. Meski kadang tanpa disadari kebanyakan duduk, berlama-lama diam, kurang bergerak berdampak langsung pada kondisi kesehatan.  

Berikut berbagai risiko yang harus diwaspadai ketika putra,-putri kita termasuk dalam kategori mager.

1. Metabolisme Tubuh Terganggu

Saat anak-anak bermain gadget sambil duduk, saat itulah tulang belakang mereka menegang akibat terlalu lama membungkuk atau melengkung. Alhasil, paru-paru tidak akan mendapatkan cukup ruang untuk mengembang dengan bebas.

Jika paru-paru terlalu sering terhimpit, asupan oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh pun mengalami penurunan.

2. Gangguan Fungsi Kognitif

Malas bergerak pada anak cenderung pula memicu berbagai gangguan fungsi kognitif yang berlaku dalam jangka panjang. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan fungsi otak ikut berkurang.

Ilustrasi:shutterstock
Ilustrasi:shutterstock

Seperti diketahui bahwa aktivitas fisik mampu merangsang aliran darah yang dipenuhi oleh banyak oksigen. Dan oksigen adalah kebutuhan vital otak kita. Karena oksigenlah yang bekerja memperbaiki sel serta jaringan penting di dalamnya.

Selain itu bergerak dan berolahraga mampu menumbuhkan berbagai sel saraf baru di dalam otak kita, membuat daya pikir semakin tajam dan daya ingat semakin kuat.

3. Mager Memicu Obesitas

Mager merupakan salah satu penyebab Obesitas pada anak. Jika makanan yang dikonsumsi tidak sebanding dengan aktivitas yang dilakukan, kecenderungan anak mengidap obesitas sangat mungkin. Dan Obesitas bisa menjadi akar utama timbulnya berbagai macam penyakit. Seperti sesak napas dan gangguan jantung.

Sumber:imunityhealthwiki.wordpress.com
Sumber:imunityhealthwiki.wordpress.com

Tentu kita berharap anak-anak tumbuh sehat dan kuat, bukan? Nah, biarkan mereka aktif bergerak. Jangan dihalangi!

Trik Mengusir Sindrom Sedentary pada Anak

Sebagai orangtua kita berkewajiban memperkenalkan sekaligus menerapkan pola hidup sehat pada anak-anak sejak dini. 

Biasakan anak-anak melakukan aktivitas sejak bangun tidur dengan memberi jadwal gerak pada tubuh mereka.

Tentu saja jadwal gerak ini disesuaikan dengan usia dan kemampuan fisik masing-masing anak.

Sebagai contoh: Untuk aktivitas keseharian, latih anak-anak hidup mandiri diawali dengan terjaga sendiri (bangun tanpa harus dioprak-oprak). Lalu ajari mereka merapikan tempat tidur sendiri. Setelahnya ajak mereka bersama-sama membersihkan rumah. 

Jika masih ada waktu sempatkan berolah raga bersama mereka barang 30 menit sebelum Anda bersiap-siap berangkat ke tempat kerja.

Siangnya, biarkan anak-anak bermain di tempat terbuka. Paparan matahari sangat bagus bagi pertumbuhan dan kesehatan mereka. Di samping itu aktivitas di luar rumah bisa menjauhkan mereka dari ketergantungan dan pengaruh gadget.

Sumber:123rf.com
Sumber:123rf.com
Untuk aktivitas mingguan, jadwalkan rekreasi bersama keluarga. Pilih tempat yang merangsang gerak mereka agar tetap aktif. Semisal pergi ke pegunungan atau perbukitan yang membuat anak-anak bergerak bebas dan lincah.

***
Malang, 07 September 2020
Lilik Fatimah Azzahra

,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun