Jhon terpekik.
Sudah kuduga. Nona Scott disembunyikan di situ. Di bagian peti mati paling bawah. Dengan keadaan sangat mengkhawatirkan. Tubuhnya terkulai lemas akibat kehabisan oksigen.
"Syukurlah. Ia hanya pingsan, Jhon. Tidak apa-apa," ujarku seraya membantu mengeluarkan Nona Scott dari dalam peti. Lalu menidurkannya di lantai halaman dan mengolesinya dengan minyak atsiri di sekitar hidung dan dadanya. Â
Beberapa menit berselang, Nona Scott pun siuman.
***
Udara pagi ini sedang cerah. Aku tengah menikmati segelas susu hangat ketika Jhon datang berkunjung.
Sepupuku itu langsung mengambil duduk menghadap ke arahku dengan mata tak berkedip.
"Kau pasti ingin penjelasan rinci mengapa aku begitu yakin Nona Scott disembunyikan di dalam peti mati itu, bukan?" Aku membalas tatapan Jhon seraya tersenyum. Jhon mengangguk.
Aku beringsut, membetulkan letak dudukku. Lalu mulai memberitahu hal-hal sederhana yang terlintas di dalam pikiranku.
"Diawali dari penolakan Nyonya Martin, Jhon. Secara logika, jika ia tidak sedang menyembunyikan sesuatu, tentu tidak akan merasa khawatir begitu aku menyampaikan keinginan untuk memeriksa peti mati itu. Nyonya tua itu terlihat panik. Ia ingin melindungi suaminya. Dan itu terjadi secara spontan. Di luar kesadarannya."
"Lalu?"
"Lalu, otakku terus mengajak bekerja. Mataku mulai mengamati bentuk peti mati yang terlihat sangat aneh. Terutama ukurannya. Peti itu lebih tinggi dari peti mati pada umumnya."