Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Fiksi Ramadan] Hilal untuk Bilal

23 Mei 2020   04:31 Diperbarui: 23 Mei 2020   04:42 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rahajeng kembali menyentuh kepala bocah itu.

"Yuk, kita batalkan puasa terakhir hari ini. Esok sudah lebaran. Bukankah kau ingin ikut bertakbir keliling?"

Bilal, bocah kecil itu, ia mengangguk pelan. Lalu kakinya yang lincah melompat turun dari tumpukan kayu-kayu dan berlari memutari halaman sebelum masuk ke dalam rumah.

Sepeninggal Bilal, sembari menutup daun jendela, Rahajeng menyempatkan sekali lagi menatap langit senja yang kian meredup.

"Hilal telah tampak, Rus. Itu berarti aku harus memenuhi janjiku untuk membawa Bilal kepadamu." Ia bergumam sendiri. Ada senyum sedih tergurat dari bibirnya yang kering.

Suara denting sendok beradu dengan piring membuatnya beranjak meninggalkan kamar. Ditemuinya bocah kecil yang tengah lahab menikmati sajian berbuka puasa itu. Ditungguinya sampai ia menyelesaikan suapan terakhirnya.

"Ibu tidak ikut makan?" Bilal menatap Rahajeng dengan alis bertaut.

"Nanti saja. Ibu mau sholat Magrib dulu," tangannya perlahan meraih segelas air putih di atas meja. Lalu meneguknya hingga tandas.

***
Angin bersaing kencang dengan hujan. Tapi lelaki muda itu tetap saja nekat berlari. Ia sudah tidak sabar ingin segera sampai di rumah itu. Rumah yang memiliki halaman sangat luas, yang di sampingnya dipenuhi oleh tumpukan kayu-kayu.

Ia nyaris menangis ketika melihat perempuan tua itu. Perempuan yang mengasuhnya dari kecil. Yang sudah dianggapnya seperti ibu kandung sendiri.

"Bu, aku Bilal," ia menyentuh pergelangan tangan perempuan yang duduk bersandar di atas kursi goyang yang ujung kakinya menghadap ke arah jendela. Dengan baju masih basah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun