Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Lebaran Sebentar Lagi Tiba, Wapadai Gula Darah Anda!

17 Mei 2020   13:36 Diperbarui: 17 Mei 2020   13:37 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sebentar lagi Lebaran tiba. Banyak hidangan manis-manis tersaji di atas meja. Jangan kalap mata, yaa. Waspadai gula darah Anda!

Sumber:akurat.co
Sumber:akurat.co

Hampir setiap hari, selama bulan puasa ini klinik kedatangan pasien yang mengeluhkan hal yang sama. Badan lemas, cepat lelah, kepala pusing, dan mata mengabur.

Saya yang mendampingi dokter sampai hafal betul, dokter akan bertanya apa kepada si pasien.

"Ada riwayat kencing manis? Ibumu atau Bapakmu?"

"Ada Dokter."

"Lik, cek kadar gula darahnya!"

Saya pun bergegas melaksanakan perintah dokter. Menyiapkan lancet beserta jarumnya. Lalu menusuk ujung jari pasien untuk mengambil sedikit darahnya.

Kadang saya menahan napas ketika menyaksikan angka yang tertera pada layar lancet. Terutama jika menemukan kata "High".

Sumber:health.usnews.com
Sumber:health.usnews.com

Dan mesti menahan nafas lagi saat mendengar peringatan keras dokter kepada si pasien setiap kali usai membaca hasil cek gula darah yang melebihi angka normal.

"Bagaimana ini. Gula darahmu tinggi sekali. Ini sangat berbahaya. Tak kasih tahu, ya. Orang yang gula darahnya tinggi mudah sekali terkena bermacam-macam penyakit. Ia bisa terkena serangan jantung, ginjalnya rusak, stroke, kanker, darah tinggi, kolestrol, kebutaan, dan lain-lain."

Tak jarang saya yang berdiri diam ikut ngeri mendengar uraian panjang lebar dokter tentang betapa berbahayanya gula darah yang tidak terkontrol. 

Biasanya sepeninggal pasien saya akan banyak bertanya kepada dokter sehubungan dengan keadaan gula darah yang meningkat ini.

"Dokter, apakah seseorang dengan kadar gula darah tinggi pertanda ia terkena Diabetes?"

"Iya, betul!"

"Lalu apakah Diabetes bisa disembuhkan?"

"Tergantung jenisnya. Jika sudah parah, tidak bisa disembuhkan. Pasien harus mengonsumsi obat seumur hidup. Atau diberikan suntikan insulin terus menerus."

Duh, sedih sekali mendengar penjelasan dokter seperti itu, yaa.  Saya jadi berpikir. Barangkali itulah sebab beberapa pasien yang mengidap Diabetes selalu rajin datang berkunjung menemui dokter. Mereka harus terus menerus mengontrol tekanan gula darah mereka. Apalagi jika penyakitnya itu sudah parah dan sampai menimbulkan luka.

Jenis-jenis Diabetes yang Wajib Kita Ketahui

Perbincangan dengan dokter terus berlanjut. Saya menyimak baik-baik semua penjelasan beliau seputar penyakit Diabetes ini.

Diabetes ternyata diklasifikasikan menjadi beberapa jenis  Antara lain:

Prediabetes

Jenis ini tergolong type yang paling ringan. Gejalanya ditandai dengan kenaikan gula darah di atas normal.

Begini. Idealnya, kadar gula darah dalam keadaan berpuasa pada orang sehat kurang dari 100 mg/dl. Jika kadar gula darah kita lebih dari itu, yakni di kisaran 100-125 mg/dl, maka harus segera diwaspadai. 

Prediabetes di sini bisa diartikan sebagai warning, yang mengingatkan bahwa seseorang cenderung atau sudah berisiko terkena penyakit Diabetes.

Type ini bisa meningkat menjadi type 1 atau 2 jika tidak segera ditangani.    

Dokter melanjutkan, penyebab type Prediabetes ini tidak diketahui secara pasti.
Namun, riwayat kesehatan keluarga dan genetika turut berperan serta dalam berkembangnya penyakit ini.

Diabetes Type 1

Sumber:alamystockphoto.com
Sumber:alamystockphoto.com

Diabetes tipe 1 lebih disebabkan oleh penyakit autoimun kronis. Yakni ketika tubuh kurang atau sama sekali tidak dapat menghasilkan hormon insulin.

Adapun gejala Diabetes type 1 ini antara lain; cepat haus, mudah lelah, sering buang air kecil, berat badan menurun drastis, serta mudah lapar.

Seperti diketahui, sistem kekebalan atau imunitas tubuh adalah tentara yang siap melawan patogen (bibit penyakit). Nah, pada penderita Diabetes type 1 ini, tentara tersebut melakukan kekeliruanku dengan menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas tubuh sendiri.

Oh, iya. Hormon Insulin adalah hormon penting yang berfungsi menjaga kadar gula darah agar selalu dalam rentang normal.
Jika produksi insulin terganggu, maka tubuh akan kesulitan untuk mengendalikan gula darah.

Selain faktor autoimun, jenis diabetes ini bisa disebabkan oleh riwayat penyakit tertentu yang memengaruhi kerja pankreas. Seperti cystic fibrosis, peradangan yang parah pada pankreas (pankreatitis), dan baru atau pernah mengalami operasi pengangkatan pankreas.

Dan penangannya adalah, penderita Diabetes type ini harus mendapatkan terapi insulin atau mengonsumsi obat seumur hidup untuk memgendalikan gula darahnya.  

Diabetes Type 2

Secara umum, jenis diabetes ini dapat menyerang siapa saja pada semua kalangan dan usia. Namun, Diabetes type 2 biasanya lebih mungkin terjadi pada orang dewasa dan lansia karena faktor gaya hidup.

Jenis Diabetes ini terjadi akibat banyak faktor, yakni faktor genetik, riwayat kesehatan keluarga, dan gaya hidup yang buruk. 

Sumber: newsbangladesh.com
Sumber: newsbangladesh.com
Lain halnya dengan Diabetes type 1, Diabetes type 2 ini diakibatkan karena tubuh tidak mampu memproduksi secara cukup hormon insulin.

Diabetes Labil

Mendengar namanya saja kita sudah bisa membayangkan bagaimana kondisi penderita Diabetes ini.

Yup! Benar sekali. Penderita Diabetes ini mengalami tekanan gula darah yang naik turun secara drastis alias tidak stabil. Hal ini tentu saja sangat membahayakan jiwa si pasien jiia tidak segera ditangani. Pasien bisa pingsan atau mengalami koma.

Hal-hal yang Perlu Dilakukan Agar Terhindar dari Penyakit Diabetes

1. Perhatikan pola makan. Sebisa mungkin menghindari makanan yang mengandung banyak gula. Terutama bagi mereka yang berusia lanjut. Perbanyak konsumsi sayur dan buah.

2. Jaga berat badan ideal. Pada umumnya Diabetes lebih banyak menyerang orang berbadan gemuk.

3. Rajin olahraga dan bergerak.

4. Hindari stres. Lakukan meditasi untuk menenangkan pikiran.

5. Cek kesehatan secara berkala untuk mengetahui kadar gula di dalam tubuh.

Sumber: Shutterstock
Sumber: Shutterstock
Selamat menyongsong datangnya hari Lebaran, yaa. Ingat, jangan kalap mata. Wasspadai gula darah Anda!

***

Malang, 17 Mei 2020

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun