Begini Cara Atasi Sakit Maag Saat Berpuasa

"Aduuh, maag-ku kumat lagi, nih! Kira-kira boleh dibatalkan tidak ya, puasanya?"

Eits, tunggu! Cari tahu dulu apakah sakit maag termasuk ke dalam jajaran penyakit berat sehingga layak mendapat dispensasi pembatalan puasa? 

Berikut ragam penyakit yang oleh para ahli kesehatan dikategorikan sebagai penyakit riskan, di mana penderitanya memang tidak diperbolehkan ikut berpuasa karena alasan mudaratnya.

Yuk, kita simak baik-baik penyakit-penyakit apa sajakah itu.

Diabetes

Bagi penderita diabetes, sebaiknya tidak ikut berpuasa. Terutama bagi pengidap diabetes type 1, di mana pankreas tidak sanggup lagi memproduksi hormon insulin.

Seperti diketahui penderita diabetes harus mengonsumsi makanan dan obat-obatan secara rutin dengan pola yang sudah ditentukan. Jika tiba-tiba pola tersebut berubah, yup! Bisa dipastikan penyakitnya menjadi semakin parah.

Asma dan Paru-paru Kronis

Penderita asma dan Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK), dianjurkan untuk tidak ikut berpuasa. Hal ini disebabkan keluhan sesak nafas pada penderita asma atau PPOK, datangnya bisa secara mendadak.

Gagal Ginjal

Untuk penderita gagal ginjal, silakan absen dulu dari berpuasa, ya. Jika memaksa ikut berpuasa dikhawatirkan bisa memicu terjadinya hipervikisitas (kerusakan fungsi ginjal dan trombosis vaskuler).

Vertigo

Orang dengan keluhan vertigo boleh kok tidak berpuasa. Sebab sakit kepala hebat bisa membahayakan jika tidak segera ditangani dan mengonsumsi obat.

Penyakit Jantung

Seperti halnya diabetes, penderita sakit jantung juga wajib minum obat yang waktunya sudah dijadwalkan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya penderita sakit jantung tidak perlu ikut berpuasa.

Nah, kita sudah mengetahui beberapa penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit berisiko tinggi. Lantas bagaimana dengan penderita sakit maag apakah harus sampai membatalkan puasanya?

Tentu saja tidak! Kita bisa terus lanjut berpuasa. Kita tidak perlu was-was jika mengalami sakit maag atau gangguan lambung senyampang sakit tersebut belum kronis. 

Dikatakan kronis jika sakit sudah berlangsung cukup lama dan penderitanya dalam kondisi mengkhawatirkan, seperti merasakan sakit menghebat, muntah dan mengalami dehidrasi.

Cara Mengatasi Sakit Maag Saat Berpuasa? Atur Pola Makan dengan Benar!

Setiap muslim di bulan suci Ramadan  berkeinginan bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar hingga sebulan penuh. Namun ada kalanya kita merasa was-was, khawatir tidak mampu menyelesaikannya disebabkan adanya gangguan pada pencernaan atau biasa disebut dengan sakit maag.

Jangan cemas. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengatur pola makan secara benar saat makan sahur dan berbuka puasa. 

Saat sahur, usahakan mengonsumsi jenis makanan yang tidak terlalu pedas, asam, panas atau terlalu dingin. Hindari buah yang bisa mencederai dinding lambung karena kandungan brumelin, seperti yang ada pada buah nanas. 

Hindari juga minuman yang mengandung alkohol atau kafein karena akan memicu gas asam lambung menjadi semakin meningkat. 

Mengonsumsi nasi atau oatmeal ketika makan sahur sangat disarankan. Nasi atau oatmeal dipercaya memiliki efek menekan rasa lapar lebih lama dan aman bagi lambung.

Oatmeal. Sumber: tribumnews.com

Perbanyak minum air putih hangat saat sahur. Dan jangan langsung tidur usai mengisi perut.

Kemudian---yang tidak kalah penting, saat berbuka puasa jangan kalap! Perhatikan porsi makan Anda. Jangan terlalu banyak jumlahnya (balas dendam) agar perut tidak kaget setelah seharian kosong. Selain itu untuk menghindari rasa begah.

Demikian tips sederhana cara atasi sakit lambung saat berpuasa.  Semoga bermanfaat.

Selamat menjalankan ibadah puasa. Salam selalu sehat!

***
Malang, 28 April 2020

Lilik Fatimah Azzahra