Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kebijakan "Lockdown" Wali Kota Malang Berseberangan dengan Imbauan Jokowi?

18 Maret 2020   06:53 Diperbarui: 18 Maret 2020   06:49 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:cnbcindonesia.com

Santer beredar kabar bahwa Wali Kota Malang---Sutiaji, mulai hari ini (Rabu) memberlakukan kebijakan lockdown bagi wilayah Kota Malang dan sekitarnya. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19.

Seperti dilansir dari detik.com, Sutiaji menyampaikan jika Kota Malang sudah termasuk dalam kategori wilayah darurat. 

"Hari ini sudah kami putuskan darurat. Mulai hari ini orang yang berkunjung di Kota Malang masih kami kasih waktu. Untuk yang hari ini masih kami tolerir, tapi kalau besok kami harapkan dipulangkan. Lusa sudah tidak boleh ada kunjungan dari orang luar Kota Malang dulu, termasuk keluar dari Malang."

Berita selengkapnya di sini.

Berkenaan dengan kebijakan lockdown ini, tentu sedikit banyak berpengaruh pada psikologis masyarakat Kota Malang. Selain mengalami syndrom kepanikan dan keresahan, beberapa warga yang jauh-jauh hari berencana mengadakan perjalanan baik ke luar kota maupun ke luar daerah, mereka terpaksa harus membatalkan tiket yang terlanjur dipesan.

Kebijakan Lockdown Wali Kota Berseberangan dengan Imbauan Jokowi?

Sementara seperti dilansir dari cnbcindonesia.com, Presiden Jokowi justru mengklarifikasi perihal kebijakan lockdown ini.

"Perlu saya tegaskan yang pertama bahwa kebijakan lockdown baik di tingkat nasional maupun daerah adalah kebijakan pemerintah pusat."

"Kebijakan ini tidak boleh diambil pemda. Sampai saat ini tidak ada kita berpikiran ke arah kebijakan lockdown. Sekarang ini yang paling penting yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain," papar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana, Senin (16/3/2020).

Nah, usai adanya klarifikasi presiden tersebut, Wali Kota Malang pada petang hari itu juga ikut mengklarifikasi kebijakannya sendiri yang terlanjur diekspos media.

Begini klarifikasi Sutiaji seperti dikutip dari detik.com.

"Nggak mungkin lah kepala daerah menutup akses keluar-masuk Kota Malang. Karena itu bukan otoritas saya. Tidak ada penutupan akses, itu tidak masuk akal. Wali Kota nutup akses orang mau ke Malang," ungkap Sutiaji kepada wartawan di Balai Kota Malang Jalan Tugu, Senin (16/3/2020), sore.

Ditegaskan Sutiaji, bahwa penutupan akses yang dimaksud adalah meniadakan agenda kunjungan kerja bagi tamu-tamu dari luar daerah. Kebijakan juga berlaku terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Malang, untuk tidak menerima ataupun melakukan kunjungan kerja ke luar daerah sampai 14 hari ke depan.

Wartawan Menuntut Wali Kota Malang Meminta Maaf 

Buntut dari statmen Sutiaji yang berubah-ubah, menggelitik Forum Jurnalis Malang Raya angkat suara. Mereka menuntut Wali Kota Malang, Sutiaji untuk meminta maaf. Hal ini sehubungan dengan kesan bahwa wartawan dianggap telah membuat berita palsu atau fake news yang berkaitan dengan penutupan akses keluar-masuk Kota Malang untuk pencegahan Covid-19.

Pemicu tuntutan para wartawan ini adalah unggahan Sutiaji melalui Instagramnya yang berisi pernyataan pembelaan diri. 

"Saya tidak akan me-lockdown Kota Malang. Lockdown adalah kewenangan Presiden. Sutiaji Wali Kota Malang. Terima kasih rekan-rekan media yang mengklarifikasi berita yang benar." (dari IG @sam.sutiaji).

Forum Jurnalis Malang Raya yang diwakili oleh Ariful Huda menyampaikan bahwa apa yang diposting Sutiaji di Instragamnya menggiring opini publik yang menyudutkan seolah-olah wartawan mengembuskan berita bohong.

Waduh, pripun tho Pak? Sanes wekdal menawi badhe ndamel kebijakan mbok inggih sampun grusa grusu. Masyarakat panjenengan kadung resah niki.

(Waduh, bagaimana ini, Pak? Lain waktu jika akan membuat kebijakan jangan terburu-buru. Masyarakat Anda sudah terlanjur resah ini).

***
Malang, 18 Maret 2020
Lilik Fatimah Azzahra

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun