Beberapa kali saya dicurhati teman-teman tentang sulitnya menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan berupa cerpen maupun puisi. Ada yang kesulitan membuat opening--darimana mesti memulai membuka kalimat. Ada yang kesulitan membuat ending--harus bagaimana membuat kalimat penutup yang baik.
Bukan hanya sebatas itu, masih banyak kendala lain yang kerap dihadapi oleh para penulis--khususnya penulis pemula.
Nah, kali ini saya Ingin berbagi tips Cara Mudah dan Simpel Menulis Cerpen dan Puisi versi saya.
1.Melatih Kepekaan Indera (Pencitraan)
Sebelum Anda berniat menuangkan tulisan baik berupa cerpen maupun puisi, sering-seringlah berinteraksi dengan alam dan orang-orang di sekitar Anda. Latihlah kepekaan indera Anda dengan banyak mendengar dan mengamati.
Setelah melatih kepekaan, terapkan 2 T. Tulis dan Tulis! Mulailah Anda membiasakan telinga Anda untuk mendengar suara apa saja yang tertangkap olehmya. Semisal suara gemericik air sungai, gema angin di pegunungan, desir pasir di pesisir pantai, atau sesekali bersedialah menjadi pendengar yang baik sebagai tempat curhat teman sekantor Anda.
Selanjutnya, jangan buang-buang waktu. Ambil gawai atau buku catatan kecil Anda. Abadikan. Buatlah coretan kecil atau kerangka tulisan tentang apa dan bagaimana perasaan Anda ketika mendengar dan mengamati obyek yang tertangkap oleh indera Anda. Jangan tunda-tunda lagi. Segera Tulis dan Tulis!
Selanjutnya, di sela-sela waktu luang, buka kembali catatan kecil Anda. Baca ulang apa-apa yang sudah Anda tuliskan tadi. Kemudian kembangkan kerangka tulisan yang sudah ada. Selesaikan tulisan Anda hingga tuntas. Jangan berhenti di tengah jalan. Kecuali jika Anda mengalami writer block, Anda boleh beranjak meninggalkan tempat sejenak.Â
Lakukan aktifitas selingan seperti membaca buku, mendengarkan musik, olahraga, bersih-bersih rumah, memasak, menyiapkan kebutuhan kerja dan lain-lain.
Untuk tulisan yang sudah jadi, ada baiknya diendapkan terlebih dulu. Jangan langsung diposting jika Anda menulis untuk blog. Jangan langsung dikirim ke redaksi jika Anda ingin mengirimkan karya untuk lomba. Biarkan dulu tulisan-tulisan tersebut mendingin beberapa saat.
5. Baca Ulang Tulisan Anda
Serelah proses pengendapan, tengok kembali tulisan Anda. Baca ulang. Teliti dan cermati. Sekiranya terdapat banyak typo atau kalimat tidak efektif--alias terlalu bertele-tele, jangan segan untuk mengeksekusi. Penggal! Buang!
6 Rajin Membaca dan Tekun Berlatih
Sebelum memutuskan untuk menjadi seorang penulis, syarat mutlak adalah Anda harus rajin membaca dan tekun belajar. Soal membaca, silakan Anda membaca apa saja. Utamanya membaca  buku-buku yang berhubungan dengan dunia literasi. Sebab kegiatan membaca selain untuk membuka wasasan, juga bermanfaat memperkaya perbendaharaan kata--modal yang sangat penting bagi seorang penulis terutama penulis fiksi untuk menghindari penggunaan kata yang itu-itu juga (monoton).
Nah, bagaimana? Mudah dan simpel bukan? Hayuuk, tunggu apa lagi. Segera praktikkan! Mulailah menulis dari hal-hal kecil yang ada di sekitar Anda.
Salam hangat dan keep writing!
***
Malang, 10 Februari 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H