Pagi yang cerah ketika Jhon, sepupuku datang membawa lembaran koran yang memuat berita viral itu.
Dua anggota polisi yang diduga melakukan penyiraman air keras terhadap seorang Komisaris Polisi, tertangkap!
"Bagaimana menurutmu, Sherlick?" seperti biasa, Jhon berusaha menelisik pendapatku.
"Tidak begitu mengagetkan, Jhon. Berita yang biasa saja. Karena..."
"...karena jauh-jauh sebelumnya kau sudah memprediksi akan hal ini, bukan?" Jhon menyerobot kata-kataku.
"Kau benar sekali, Jhon. Masih ingatkah kasus yang pernah ditangani Tuan Sherlock dalam tragedi Boscombe Valley?" aku menatap Jhon tak berkedip. Sepupuku itu mengangguk lugas.Â
"Yup. Dalam kasus itu, petugas sempat terkecoh dengan pengakuan si pemuda yang diduga membunuh Ayahnya."Â
Itulah sebab, aku dan Jhon tersenyum begitu mengetahui dari berita, salah satu anggota polisi yang tertangkap itu sengaja meneriakkan kata-kata dengan wajah penuh amarah.
"Tolong dicatat! Saya nggak suka orang itu karena ia penghianat!"
"Celaka benar polisi yang tertangkap itu, Sherlick. Ucapannya akan semakin memperberat tuduhan bahwa ia memang pelaku utamanya," Jhon menggerutu. Aku berdiri. Membuka tirai jendela lebar-lebar. Lalu menatap jalanan yang mulai menggeliat.
"Tidak selalu begitu, Jhon. Terkadang bukti yang merujuk ke satu arah bisa saja berbelok ke arah yang berlawanan," aku menimpali dengan suara tenang.