Lubo yang berdiri paling dekat dengannya sempat terperangah.
"Quit...Laquita...dengar aku," salah seorang Jeremy berusaha menenangkannya. Laquita bergeming.
"Quit...menangislah di dadaku," seorang lagi merentangkan tangan siap merengkuhnya.
Laquita tetap tak bereaksi. Ia masih berdiri gemetar menatap dua sosok kembar di hadapannya.
Sampai semua dikejutkan oleh suara erangan. Erangan hebat yang disertai dengan bunyi gedebum.
Laquita pingsan.
***
Tergopoh Lubo menggotong tubuh ramping Laquita ke atas ranjang. Sementara kedua Jeremy hanya berdiri terpaku mengawasinya.
"Kau tentu senang bisa membuat gadis itu nyaris gila," salah seorang dari pria bertopeng itu bicara.
"Bukankah itu lebih baik? Jika ia benar-benar gila, tak ada lagi persaingan di antara kita."
"Kau keliru. Aku akan tetap menginginkannya. Sampai kapan pun!"