Bag-16
Jejak yang Tertinggal
------
Setengah berlari Deborah menaiki anak tangga menuju kamar 206. Ia tidak bisa menggunakan lift. Entah sejak kapan pada pintu tangga otomatis itu tertera tulisan "Maaf, Lift Macet!".
Hhhh. Deborah berkali menarik napas panjang. Ia seharusnya tidak bertindak gegabah tadi, membiarkan Inta yang sedang sakit sendirian di dalam kamar.
Jemarinya memutar anak kunci dengan tergesa.
Dan saat pintu terbuka matanya sontak terbelalak. Isi kamar sudah kosong. Tempat tidur rapi dan bersih. Di atas meja tidak tertinggal satu barang pun.
Inta, kemana gadis yang sedang sakit itu? Apakah ia memutuskan pulang?
Deborah menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Sekali lagi ia menyesali keteledorannya. Setengah mengeluh ia meraih ponsel, menekan angka-angka mencoba menghubungi Inta.
Tidak tersambung.
Ia beralih menekan nomor lain. Kali ini ia menarik napas lega.