Deborah menghentikan langkah. Ia merasa telah kehilangan jejak.Â
Setelah yakin tidak mungkin melanjutkan perjalanan, ia memutuskan untuk kembali ke pondok singgah.
Tapi kemudian ia berubah pikiran. Teringat Martin. Kemanakah ia pergi? Dan apa yang hendak dilakukannya?
Sekali lagi Deborah menyapu pandang ke sekeliling lembah. Matanya yang bulat sesekali memicing. Dan mata itu akhirnya berhenti pada segerumbulan semak yang berjarak sekitar tiga meter dari hadapannya.Â
Semak itu memiliki bentuk yang berbeda dari semak yang lain. Selain ukurannya lebih besar, beberapa rantingnya melengkung membentuk gapura.
Tapi bukan itu yang menarik perhatian Deborah. Melainkan rerumputan yang tumbuh di sekitarnya.
Rumput-rumput itu merebah. Seperti bekas terinjak-injak oleh sepatu.
Insting Deborah mulai bekerja. Ia merasa ada sesuatu yang mencurigakan. Tanpa ragu kakinya mulai melangkah menuju semak belukar itu. Lalu tangannya bergerak lincah menguak rerimbunan yang bentuknya unik itu.
Dan dugaannya benar.
Gerumbulan semak itu ternyata sebuah jalan rahasia!
Bersambung....