Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Kendedes "Manjing"

8 Desember 2019   04:06 Diperbarui: 9 Desember 2019   21:08 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neswari tinggal di Dukuh Tumapel. Sebuah dukuh yang terletak di perbatasan antara Kota Malang dan Kota Lawang, Jawa Timur. Dukuh yang dalam catatan sejarah dipercaya sebagai cikal bakal berdirinya Kerajaan Singasari.

"Sampai detik ini aku masih gagal paham. Mengapa harus Ken Dedes yang menjadi pusat perhatian? Mengapa bukan Ken Umang?" Neswari bergumam seraya memiringkan tubuhnya sedikit.

"Itu karena perjalanan kisah asmaranya bersama Ken Arok yang melegenda," kembali suara berat itu menimpali. 

Neswari tersenyum tipis. Matanya yang semula terpejam terbuka sedikit. "Bukankah bisa saja sejarah keliru menerjemahkan kisah?"

"Kau seperti tidak puas dengan perjalanan takdir Ken Dedes, Nes? Ada apa?" suara berat itu menegurnya.

"Bukan tidak puas. Aku hanya ingin meluruskan sejarah yang terlanjur melenceng,"

"Terlanjur melenceng? Bagian mana yang kau maksudkan?"

"Bagian yang menyatakan bahwa...Ken Arok-lah pembunuh Tunggul Ametung. Dan Tohjoyo pembunuh Ken Arok."

"Jadi menurutmu sebenarnya tidak begitu?"

Neswari tertawa.

"Ya. Yang benar terjadi adalah, pembunuh berdarah dingin itu tak lain Ken Dedes sendiri!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun