Pagi ini, seorang perempuan baru saja menyemai benih-benih cemburu di kepala. Ia cemburu kepada embun yang tersenyum anggun di sebalik daun-daun. Ia cemburu kepada bunga-bunga yang bermekaran di ujung pekarangan. Ia juga---cemburu kepada matahari yang baru saja usai mandi dan berdandan rapi.
Pagi ini, seorang perempuan masih saja sibuk menyemai benih-benih cemburu di kepala. Ia cemburu kepada induk murai yang sibuk menyuapi anak-anaknya di reranting pohon dengan riang. Ia cemburu kepada sekawanan angsa yang riuh berenang di atas permukaan air kolam. Ia cemburu. Amat sangat cemburu. Kepada apa-apa yang dilihatnya. Tersebab ia merasa telah begitu banyak kehilangan.
***
Malang, 31 Oktober 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H