Ketika sampai di sebuah persimpangan, sopir membelokkan kendaraan ke arah kanan. Arah menuju Desa Ranu Pani. Sedang anak panah yang menunjuk arah kiri adalah arah menuju kawasan Gunung Bromo.
Tidak terasa mobil sudah memasuki kawasan yang bertuliskan Desa Wisata Ranu Pani. Alhamdulillah. Kami telah sampai di tempat tujuan.
Kedatangan kami disambut hangat oleh panitia pengundang. Diantar dan dipersilahkan istirahat di villa Gimbal Alas, sebuah pos persinggahan untuk para pendaki. Di sinilah ratusan pendaki dari seluruh penjuru mata angin melepas lelah sembari mengobrol, berdiskusi, atau memasak makanan sebelum akhirnya mereka melanjutkan perjalan menuju puncak Semeru.
Pada perbincangan singkat dengan salah seorang volunteer--Mas Andri Wibowo, saya mendapat bocoran, bahwa sebagai Desa Wisata, area Semeru dan sekitarnya belum sepenuhnya bebas dari polusi sampah. Sampah-sampah peninggalan yang dibuang secara sembarangan oleh para pengunjung.
Meski demikian--masih menurut Mas Andri, perbandingan jumlah antara pengunjung yang membuang sampah sembarangan dengan para relawan belumlah memadai.
Pesona Magis Danau Ranu Pani
Apa sebenarnya yang menjadi magnet Desa Ranu Pani selain pemandangan alamnya yang masih asri?Â