"Bahwa manusia dalam menjalani kehidupan dan untuk meraih pencapaian kehidupannya tersebut membutuhkan proses bertahap. Tidak grusa-grusu. Tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan."
Waah, jadi tahu sekarang, ya. Mengapa Bapak kita yang satu itu gemar sekali memelihara Kecebong satu kolam!
Sekarang beralih ke hewan Kampret.
Nitizen yang pro paslon 01, demen banget mematahkan argumen kubu sebelah dengan menyebut mereka Kampret. Yup. Benar. Kampret adalah anak kelelawar. Latas mengapa mereka memilih istilah hewan imut ini sebagai bahan olok mengolok?
Barangkali ini salah satu alasannya.
Menurut 'Cebongers', otak Kampret itu letaknya terbalik. Itu disebabkan cara hidup mereka yang tidak biasa, yakni menggantung dalam posisi njungkir. Lah, apa iya, gegara adaptasi dengan cara demikian kita lantas men-judge bahwa otak mereka juga ikut jungkir balik?
Sekarang begini. Bagaimana kalau kita bereksperimen; kita tidur di sebelah Kampret yang sedang menggantung di dahan pohon dalam posisi yang sama.
Loh? Kok otak kita dan otak si Kampret jadi sejajar?
Trus, apa dong manfaat Kampret?
Kampret atau kelelawar bisa menjadi predator alami pada hama padi, seperti; membasmi hama wereng, yang sampai saat ini masih jadi momok para petani.