Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penulisan Kata Ulang yang Benar pada Judul Karya Tulis

7 Januari 2019   07:56 Diperbarui: 6 Juli 2021   10:41 3351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulisan Kata Ulang yang Benar pada Judul Karya Tulis (Sumber : istockphoto.com)

Artikel ini tergelitik dari judul cerpen saya sendiri yang kebetulan menggunakan kata ulang.

Seperti biasa, sebelum menayangkan cerpen di K, saya memeriksa terlebih dulu apakah tulisan saya sudah beres. Dari segi tata bahasa hingga penulisan judul. Sudah sesuaikah dengan pelajaran Bahasa Indonesia yang pernah saya serap saat masih duduk di bangku sekolah dulu. Barulah setelah merasa yakin, cerpen saya posting.

Baca juga : Tips Hindari Plagiarisme pada Karya Tulis Mahasiswa

Tapi...beberapa menit usai cerpen tayang, ups, penulisan judul cerpen saya berubah.

Ngomong-ngomong, cerpen yang mana sih?

Ini dia :-Kupu-kupu di Sudut Kota

                -Kupu-kupu yang Tersesat

Untuk judul yang pertama, awalnya judul sudah saya tulis 'Kupu-Kupu'. Saya merasa yakin, seyakin-yakinnya bahwa penulisan itu sudah benar. Saya masih bisa mengingat di luar kepala bahwa 'kupu-kupu' termasuk jenis kata ulang semu.

Tapi seperti yang sudah saya sampaikan, beberapa menit usai tayang di K, 'Kupu-Kupu' saya berubah menjadi 'Kupu-kupu'. Saat itu juga saya sempat merasa bingung. Apakah saya yang salah mengingat mengenai pelajaran BI kala itu? 

Demikianlah. Akhirnya justru saya yang kelimpungan, merasa memang sayalah yang sudah pikun. Itulah sebab ketika menayangkan cerpen selanjutnya yang ada judul 'kupu-kupunya', saya jadi ngikut menulis judul 'Kupu-Kupu' menjadi 'Kupu-kupu'.

Baca juga :Lihat, Baca dan Tuangkan dalam Karya Tulis

Tapi jujur, setelah kejadian itu saya terus dihantui perasaan horor. Saya merasa kedua judul cerpen saya di atas---salah!

Pagi ini karena tidak tahan dengan kehororan yang terus mengejar saya, akhirnya saya mengintip Mbah Google untuk menegaskan rasa bersalah saya.

Dan ternyata benar. Penulisan judul saya memang salah!

PUEBI menjelaskan sebagai berikut:

Terkadang, kita menemukan kata ulang pada judul yang akan kita gunakan. Untuk mengetahui cara penulisannya, pertama-tama kita harus mengenali bentuk kata ulang tersebut. Pada dasarnya, kata ulang bisa didefinisikan sebagai kata yang telah mengalami pengulangan (reduplikasi) pada kata dasarnya. 

Kata ulang murni (dwilingga) dan kata ulang semu harus ditulis dengan huruf kapital di setiap awal kata karena sifatnya yang bisa dibilang tidak mengalami perubahan apapun. Seperti contoh-contoh berikut:

1.Pengalamanku Menyembelih Biri-Biri di Hari Raya Kurban
2.Hidup Si Kupu-Kupu Malam
3.Sayap-Sayap Kenangan
4.Kecil-Kecil Jadi Manten

Selanjutnya: Menuangkan Rasa Syukur Jadi Sebuah Karya Tulis

Sedangkan bentuk kata ulang sebagian, kata ulang berimbuhan, kata ulang dwipurwa, dan kata ulang perubahan---semua yang sederhananya sudah mengalami perubahan bentuk---hanya ditulis kapital pada huruf pertama kata ulang. Seperti pada judul-judul berikut ini:

1.Kapolres Situbondo: Gerak-gerik Ibu Korban Mencurigakan
2.Berjalan-jalan di Kota Surabaya
3.Cerai-berai Negeriku

Baca juga : 

Bagaimana? Apakah Anda juga pernah mengalami kehororan yang sama dengan saya?
Tapi it's oke, dari menyadari kesalahan sendiri kita akan banyak belajar untuk terus membenahi.
Selamat pagi. Salam tetap semangat menulis!

***
Malang, 07 Januari 2019
Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun