Cukup lama El berdiri mematung di sana. Entah apa yang tengah dipikirkannya. Buket mawar merah masih erat dipegangnya.
Sampai kemudian telinganya mendengar langkah seseorang datang.
Des!
El terhenyak. Des datang untuk melihat apakah ia sudah melaksanakan perintahnya atau belum. Dan El tahu. Risiko apa yang bakal diterimanya jika ia mangkir dari perintah perempuan berjuluk Ratu Kematian itu.
Sebelum tangan Des meraih pegangan pintu, El buru-buru melompat masuk ke dalam peti mati. Ia merebahkan diri di dalamnya. Lalu menekan sebuah tombol yang berada tepat di atas kepalanya.
Blam!
Peti mati sontak tertutup rapat.
El tidak tahu. Benar-benar tidak tahu. Bahwa peti mati itu telah dirancang sedemikian rupa oleh Des.Â
Ya. El tidak mengerti. Bahwa peti mati itu---saat pintunya terkunci, selamanya tidak akan bisa dibuka kembali.
Bersambung....
***