*** Â Â Â Â
Tubuh Lily meregang ketika El mendorongnya ke sebuah kamar yang cukup luas. Tidak terdapat barang apa pun di sana kecuali sebuah peti mati yang kondisinya dibiarkan terbuka. Peti mati itu diletakkan tepat di tengah-tengah ruangan.
El mendorong sekali lagi tubuh Lily hingga gadis itu terduduk di samping kiri peti mati itu.
"A-pa yang akan kau lakukan?" Lily gagap bertanya.
"Coba tebak, sayangku," El menjawab dingin seraya mengeluarkan sesuatu dari saku jubahnya yang berjuntai.
"Kau akan membunuhku? Lalu mencincang-cincang tubuhku seperti yang pernah kalian lakukan terhadap salah seorang satpam di penginapan The Good Hell dulu. Lantas memasukkan cacahan tubuhku ke dalam peti mati ini untuk kemudian--- ditenggelamkan ke laut."
Mendengar itu El mengikik lirih seraya mendekatkan wajahnya yang pucat. Sementara kedua tangannya yang kurus bergerak cekatan. Mengikat kaki dan tangan Lily kuat-kuat.
Mendadak keberanian Lily muncul. Ia ingin berontak. Lalu dengan sorot mata tajam ia menatap wajah El. Pada detik kesekian matanya bertemu dengan mata sayu perempuan itu.
"Jangan memandangiku seperti itu, Lily. Kau tidak akan menemukan apa-apa dariku," El mengangkat tinggi-tinggi dagunya.
"Kau salah. Aku baru saja menemukan sesuatu," Lily sengaja menyahut ketus.
"Oh, ya? Boleh aku tahu apa itu, sayangku?" El memicingkan sebelah matanya.