Tiga perempuan itu---Des, El dan En, tertawa terbahak-bahak. Menertawakan kebodohan Geni.
Sementara Lily masih duduk meringkuk tanpa suara. Menyaksikan euforia yang aneh.
El---perempuan yang mengaku sebagai bibinya itu, tertawa hingga matanya berair. Dan seperti biasa, air yang meleleh membasahi pipinya terlihat kental, berbau anyir dan berwarna merah.
El menangis darah!
Lily bergidik. Antara jijik bercampur ngeri.
Belum sirna kengerian melanda hatinya, satu keanehan lain muncul. Kali ini terjadi pada diri Des. Kepala perempuan cantik itu tiba-tiba bergerak cepat, berputar-putar seperti gasing. Lalu pada sisi kanan kiri kepala berambut pirang itu perlahan-lahan tumbuh sesuatu. Semacam tanduk kerbau.
Des masih tertawa dengan mulut terbuka lebar. Gigi taringnya mencuat keluar. Dibarengi sorot mata merah menyala. Dalam pandangan Lily, Des tak ubahnya seperti ratu demons!
Untuk meredakan kengerian yang memburunya, Lily memejamkan matanya rapat-rapat.Â
El dan Des, mereka itu sebenarnya mahluk apa? Dan En, apakah akan ikut berubah mengerikan seperti kedua temannya itu?
Lily menunggu. Perasaannya kian was-was dan berkecamuk tidak karuan.
"Mangsa hampir masuk perangkap!" suara lantang En membuyarkan euforia yang menggila. Juga ketakutan Lily.