Intinya di sini: Jangan malas membaca!
5. Menjadi Raja Tega
Ini adalah bagian yang paling berat. Kita harus rela mengeksekusi beberapa kalimat di dalam tulisan kita sendiri. Senyampang kalimat tersebut memang harus dienyahkan.Â
Pemahaman terhadap 'kalimat efektif' dan 'kalimat tidak efektif' sedini mungkin harus sudah dikuasai. Gunanya untuk apa? Agar apa yang ingin disampaikan kepada pembaca mudah dimengerti, tidak bertele-tele atau berkepanjangan. Sehingga tidak menimbulkan kebingungan dan asumsi yang berbeda alias rancu.
Demikianlah 5 tahap yang bisa dilakukan menuju proses swasunting.
Meski  tidak ada tulisan yang benar-benar sempurna. Namun bukan berarti kita abai lantas berpikir,"Ya, sudahlah. Kemampuan menulis memang hanya sampai di situ. Mau bagaimana lagi?"
Banyak hal bisa kita lakukan. Tidak ada salahnya terus giat berlatih, belajar memperbaiki karya serta meningkatkan kemauan dan kemampuan.
Karena semakin giat seseorang berlatih, semakin terasahlah kemampuan yang dimilikinya.
Selanjutnya, jika Anda berminat mengirimkan karya tulis ke penerbit, mengunggah di blog pribadi atau media online keroyokan semacam Kompasiana ini, setidaknya rasa percaya diri sudah tergenggam di tangan. Sebab Anda sudah melakukan hal terbaik dan semaksimal mungkin terhadap karya tulis Anda sendiri.
Terima kasih.Â
Salam hangat dan tetap semangat menulis!