Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Topeng-topeng

25 November 2018   14:10 Diperbarui: 25 November 2018   14:58 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah siapa yang memasang topeng-topeng itu di dinding kamarku. Tahu-tahu, ketika aku terbangun pada dini hari, mereka---topeng-topeng itu sudah berebut menatapku.

Tentu saja aku terkejut. Dinding kamar yang semula putih bersih tanpa hiasan satupun, mendadak dipenuhi wajah-wajah asing dengan berbagai macam ekspresi. Dan semakin terkejut lagi, ketika salah satu dari topeng itu mengeluarkan suara semirip orang bersendawa.

"Mamiiiiii...!!!" aku berteriak sekuat tenaga. Beranjak dari tempat tidur dengan kaki telanjang. Meraih gagang pintu. Tapi pintu bergeming. Terkunci rapat dari luar.

Sejenak aku tersadar. Seseorang sengaja menyanderaku di sini. Di dalam kamarku sendiri. Bersama topeng-topeng yang mulai menaikkan bibir mereka.

Tertawa.

***

Keringat mengucur deras membasahi kening. Aku nyaris menghabiskan tisu yang tinggal satu dua lembar di atas meja. Beberapa kali aku bergidik. Teringat bagaimana wajah topeng-topeng itu menertawakanku ketika aku berusaha melarikan diri dari kamar melalui jendela.

"Kau hanya bermimpi, Melissa. Tak ada apa-apa menghiasi dinding kamarmu," suara dan sentuhan tangan Mami mengagetkanku.

"Kukira, aku harus pindah kamar, Mi," aku mengangkat wajahku sedikit. Kulihat senyum Mami mengembang. Membuatku tersedak.

***

Seharian itu aku tidak berani memasuki kamarku. Meski berulangkali Mami menegaskan bahwa dinding kamarku bersih. Tak ada hiasan apapun terpajang di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun