Seorang perempuan. Pernah berniat menguras lautan yang tercipta dari airmatanya sendiri. Ia kumpulkan beberapa bunga langit yang menyerupai kapas raksasa. Dengan harap bisa menyesap air yang berhulu dari kelopak matanya yang kian merenta.
Seorang perempuan. Berusaha menghitung debit air yang tergulir. Ini airmata kesekian. Yang bisa saja menenggelamkan tidak saja hati, tapi juga mimpi-mimpi.
Seorang perempuan. Pernah berupaya mengubur airmatanya sendiri. Di tengah luas samudera. Ia bangun nisan-nisan dari harap dan asa yang tak kesampaian.
Seorang perempuan. Senja ini. Baru saja mati. Kelelahan merenangi airmatanya sendiri.
***
Malang, 17 November 2018
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H