"Sarimin pergi ke pasar! Dung...tereret dung-dung! Dung...tereret dung-dung!"
Sarimin diam bergeming.
"Hayuuuk monyet bodoh! Jangan diam saja! Hiburlah kami!"
Sarimin masih terdiam.
"Dasar monyet begoo!!!" beberapa anak mulai kesal. Kendang yang semula dipukul dilemparkan ke arah Sarimin. Tepat mengenai kepala monyet kecil itu.
Seketika Sarimin terkejut. Secara refleks ia melakukan gerakan melompat. Berniat melarikan diri.Â
Tapi malang, salah seorang anak berhasil menangkapnya kembali.
Sarimin berontak sekuat tenaga. Menggapai-gapaikan tangannya yang mungil. Dan tanpa sengaja kuku-kukunya yang tajam melukai tangan bocah yang menangkapnya itu.
Bocah itu sontak berteriak histeris.Â
Dan dampak dari teriakan itu sungguh sangat luar biasa.Â
Teman-teman si bocah bergegas meraih batu-batu yang berserakan di tanah. Mereka beramai-ramai menimpuki tubuh kecil Sarimin tanpa ampun.